Devina mengetuk pintu rumah Zein dan Rahelia, Devina dan Bima datang bersamaan untuk menemui Qiara, sedangkan hari sudah hampir sore, semoga saja Qiara ada di rumah dan Zein tak di rumah, agar Devina dan Zein tidak sampai bertemu. Karena ada baiknya mereka tak sampai bertemu dan tak sampai saling terluka lagi, mereka sudah memiliki kehidupan masing-masing, meski masih ada cinta, namun mereka tak akan pernah bisa Bersatu. Ada hati yang mereka jaga. Sesaat kemudian, seseorang membuka pintu, Ulfa. Pengasuh Qiara sewaktu Qiara masih berusia 4 tahun. “Bu Devina?” Mata Ulfa berkaca-kaca dan mengambil tangan Devina untuk diraihnya. Ulfa sangat menghargai Devina dulu. “Apa kabar, Ulfa?” tanya Devina. “Saya teh baik, Bu, Ibu gimana?” “Apa saya boleh masuk?” tanya Devina membuat Ulfa tersenyum