Zein, Qiara dan Rahelia sampai di rumah Dante dan Manda, mereka terkejut ketika melihat Devina dan Bima tengah berdiri menyambut mereka, sedangkan Dante tak bergabung dengan mereka karena tak bisa berjalan jauh dan hanya bisa ditempat tidur. Zein terus melihat rangkulan tangan Bima dibahu Devina, membuat api cemburu selalu saja hampir membakarnya, bagaimana tidak, seorang yang ia cintai dan masih ia harapkan kini menjadi istri orang lain dan orang lain itu adalah saudaranya sendiri. Luka mana yang tak akan makin menganga? Belum sembuh luka lamanya, sekarang makin luka lagi. “Kalian sudah datang?” tanya Manda. “Kenapa kamu ada di sini? Ngapain?” tanya Rahelia pada Devina yang kini berdiri berdampingan dengan Bima. “Udah lah, kamu nggak usah mulai,” ucap Zein mencoba menghentikan istriny