Kakek sampai terbatuk-batuk dan dibawa ke kamarnya lagi. Leonor dan sang suami langsung menangani Kakek mengingat mereka berdua adalah dokter. Kini Meida hanya bisa duduk untuk menghindari tatapan tajam dari orang yang disebut Oma dan Opa-nya Jarvis. “Gimana keadaan Kakek, Dad?” tanya Jarvis sambil melangkah ke kamar Kakek. Meida ingin memarahi, beraninya dia ditinggalkan sendiri disini! Mana Meida merasakan sosok wanita paruh baya itu duduk disampingnya. “Jangan takut, Oma gak doyan manusia kok. Nanti kita bicarakan baik-baik ya.” Meida mengangkat pandangannya dan melihat wanita paruh baya yang masih sangat cantik dan segar. Walaupun ada garis halus keriput, Meida yakin sosok ini sangatlah cantik di masa lalu. “Ini Omanya Jarvis, kamu juga manggil Oma aja ya. Nama kamu Meida ‘kan?” “I