22 - Gugup

1185 Words

22 - Gugup “Ada apa sayang, bukankah semalam kamu yang terus mendekat dan berusaha memelukku?” Gio membuka mata dengan senyuman tipis. Pipi Kiara memerah, karena dia baru ingat sesuatu. Semalam, petir terdengar menggelegar dan hujan semakin deras disertai gemuruh angin. Dia beringsut mendekati Gio dan bersembunyi di dalam dadanya. “Ah sial, kenapa aku baru ingat sih,” gumamnya malu. “Em, aku mana sadar apa yang terjadi saat tidur,” terpaksa dia berbohong untuk menyelamatkan diri dari rasa malu. “Ish belajar berbohong ya?” kekeh Gio, dia melepaskan Kiara dari dalam pelukannya, kemudian menegakkan tubuh dan meregangkan otot tangan dan leher yang terasa kaku, akibat semalaman tidur sambil duduk. Pipi Kiara semakin memerah. “ Ah sudahlah tidak usah dibahas lagi,” ucapnya berusaha tak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD