Seperti menjadi sebuah kebiasaan saat di pulau itu suara berisik aktivitas pantai di tempat itu membuat orang lain terjaga. Apalagi kamar Jefian tepat di depan sebuah pantai yang biasa di gunakan untuk bermain voly pantai. Kali ini Jefian yang lebih dulu terbangun, dia menggeliatkan tubuhnya yang rasanya remuk sekali itu hingga tiba-tiba berhenti saat merasakan badannya di peluk seseorang. Jefian memicingkan matanya susah payah melihat seseorang yang ada di sebelahnya, Jefian mengumpat dalam hati ini pasti Laluna yang dia bawa ke kamarnya. Sampai akhirnya perlahan matanya bisa melihat jelas ternyata itu bukan Laluna melainkan Sashi. Sashi membuat tubuh Jefian seperti guling, wajah cantik itu bernafas lembut tepat di hadapannya membuat Jefian lagi-lagi tidak berkedip menatapnya. Dia mer