Tia menggeliat manja, sudah dua jam sejak Rain berangkat ke kafe. Selama itu pula dia melakukan panggilan video dengan adiknya Dio, juga Dirga. Sesekali Ayah mereka ikut nimbrung, tetapi tidak lama, banyak tanaman yang harus beliau urus. “Dio,” sapa Tia. “Sudah dulu, ya. Aku laper. Hp aku juga panas, nih. Dirga kalau libur sekolah ajakin Abang kamu liburan ke mana gitu, ke sini juga boleh, jangan biarkan dia terlalu keras bekerja lantas lupa sama yang namanya senang-senang.” “Iya, Teh,” jawab Dirga canggung. Kalau boleh jujur, Tia iri melihat interaksi Dio dan Dirga. Tia ingin sekali dekat dengan adiknya tanpa rasa canggung. Untuk itu setiap dia melakukan panggilan video dengan Dio selalu meminta agar Dirga bergabung. “Nanti kita keliling Bangkok, Ga, pokoknya kita main sepuasnya nanti