Kado Terindah.

1625 Kata

Rain terbangun karena peringatan dari alarm yang di setting di gawainya. Dia menggeliat dan kaget mendapati Tia masih bergelung di bawah selimut. Biasanya, saat dirinya terbangun Tia sudah siap dengan sarapan bahkan jika Rain pesan sekotak bekal makan siang sudah siap untuk dia bawa ke kafe. "Tiara, apa kamu baik-baik saja?" tanya Rain. Perempuan itu bergumam tidak jelas. Rain tersenyum, sepertinya Tiara kelelahan dengan aktivitas mereka malam tadi. Rain tersenyum lalu bangkit. "Baiklah, biar aku yang buat sarapan untukmu, Sayang," ucap Rain. Lelaki itu lantas mengecup kening Tia dengan mesra. Tia merasa lemas, beberapa hari ini dia selalu merasa tiba-tiba pusing. Bahkan hari ini dia tidak sanggup untuk bangun meski sudah memasang alarm dari pukul setengah lima pagi. Kini perempuan i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN