“Lo kesambet?” Raffan bahkan melambaikan telapak tangannya di depan wajah Devan, karena lelaki di depannya itu terus tersenyum sambil menatap ponselnya, tanpa hiraukan pertanyaannya. “Wooii, halo ….” “Apaan sih, Raf?” Devan terpaksa akhiri bayangannya bersama Eca nanti karena panggilan Raffan yang menjengkelkan. Menyadari temannya sedang dimabuk cinta, Raffan kembali mencibir Devan. “Yang lagi kasmaran, gue yang di sini jadi dicuekin mulu.” “Ogah banget gue ngeladenin lo,” jawab Devan sambil mengetikan pesan balasan kepada Eca. Hanya dengan menerima pesan seperti itu saja, Devan sudah bisa tersenyum lebar dan suasana hatinya langsung berubah baik. Entah sejak kapan, ia jadi sebucin itu kepada Eca. *** Jam kerja memang telah berakhir. Hal itu membuat Devan terlihat sangat cemas karena