Save Me 27

2924 Kata
Meningitis adalah infeksi yang menyebabkan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges) mengalami peradangan. Meningitis disebut juga dengan radang selaput otak. Beberapa gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala, demam, dan leher kaku (kaku kuduk). Penyakit ini paling sering disebabkan oleh infeksi virus, tapi bisa juga diakibatkan oleh infeksi bakteri, jamur atau parasit. Radang selaput otak akibat virus cenderung tidak berbahaya dibandingkan yang disebabkan oleh bakteri. Meski begitu, beberapa kasus lainnya bisa saja mengancam jiwa.  Sementara itu, radang selaput otak akibat jamur adalah jenis yang termasuk langka. Ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.  Dalam penanganan meningitis, penting untuk mengetahui penyebab peradangan di selaput otak karena setiap penyebab memerlukan pengobatan yang berbeda.  Radang selaput otak dapat terjadi pada setiap usia. Namun, meningitis paling sering menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti anak-anak, orang tua, dan orang dengan HIV/AIDS.  Pada awalnya, gangguan kesehatan meningitis yang ditunjukkan mirip dengan gejala flu. Kemudian, gejala awal ini berkembang bisa dalam beberapa jam atau beberapa hari. Menurut Meningitis Research Foundation, secara umum tanda dan gejala meningitis yang perlu kita waspadai di antaranya adalah:  Kebanyakan orang dengan meningitis virus ringan sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari. Gejala awalnya mirip dengan radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri. Namun, gejala meningitis bakteri biasanya lebih parah dan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan otak, gangguan pendengaran, dan kesulitan untuk fokus.  Infeksi bakteri penyebabnya juga dapat dikaitkan dengan penyakit serius lainnya, yaitu sepsis (keracunan darah). Tanpa perawatan segera, sepsis dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian.  Segeralah cari perawatan medis jika Anda atau seseorang dalam keluarga Anda memiliki tanda dan gejala meningitis. Radang selaput otak yang disebabkan virus memang dapat sembuh tanpa pengobatan, tapi yang diakibatkan oleh bakteri dapat menjadi kondisi serius. Penyakit ini bisa berkembang sangat cepat dan membutuhkan pengobatan antibiotik yang cepat untuk meningkatkan kemungkinan pemulihan.  Menunda pengobatan meningkatkan risiko kerusakan otak permanen dan komplikasi berbahaya lainnya. Tidak ada cara untuk mengetahui penyebab penyakit ini selain berkonsultasi ke dokter. Radang selaput otak paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang dimulai dari bagian lain pada tubuh Anda, seperti telinga, sinus, dan tenggorokan. Penyebab meningitis lainnya termasuk jamur, parasit, bahan kimia, obat-obatan, dan tumor. Jenis-jenis meningitis dibedakan berdasarkan infeksi patogen atau kuman penyakit penyebab peradangan. Beberapa bakteri penyebab radang selaput otak adalah Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniac, Listeria monocytogenes, Escherichia c**i, Klebsiellasp., dan Streptococcus grup B. Bakteri ini dapat menyebar melalui pernapasan dan sekresi tenggorokan. Sekresi tenggorokan berarti droplets, atau cairan yang dikeluarkan dari mulut. Artinya, penyakit ini bisa menular lewat batuk, bersin bahkan melalui ciuman. Dalam banyak kasus, bakteri masuk melalui aliran darah Anda di sinus, telinga, atau tenggorokan. Bakteri kemudian melakukan perjalanan ke otak melalui aliran darah. Infeksi bakteri di selaput opat bisa mengakibatkan gangguan serius. Orang terinfeksi umumnya membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin karena bisa mengancam jiwa atau menyebabkan kerusakan otak. Meningitis virus adalah kondisi yang lebih umum dibandingkan daripada yang disebabkan oleh bakteri. Peradangan di selaput otak akibat infeksi virus bisa disebabkan oleh virus Influenza, virus Herpes simpleks, virus Varicella-zoster, virus West Nile, virus Limfositik koriomeningitis, dan virus penyebab campak. Jenis meningitis ini lebih jarang terjadi dibandingkan yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Orang yang sehat sangat jarang terkena kondisi ini. Penyebab utamanya adalah jamur yang menginfeksi tubuh dan menyebar melalui aliran darah ke otak atau saraf tulang belakang.  Studi tahun 2015 dari jurnal Clinical Microbilogy, menyebutkan jenis jamur yang paling umum menyebabkan meningitis adalah: Seseorang dengan masalah kekebalan tubuh, misalnya pengidap AIDS, lebih berisiko terkena jenis radang selaput otak ini. Jenis radang selaput otak akibat parasit lebih langka dari yang disebabkan infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini disebabkan oleh parasit yang ditemukan dalam tanah, kotoran, hewan, dan makanan, seperti siput, ikan mentah, unggas, atau produk. Ada satu jenis infeksi parasit lebih langka daripada yang lain, yaitu meningitis eosinofilik. Tiga parasit utama yang menjadi penyebab radang selaput otak adalah: Peradangan selaput otak akibat parasit tidak menular dari orang ke orang. Parasit ini menginfeksi binatang atau bersembunyi di makanan yang kemudian dimakan manusia. Meningitis amebic adalah kondisi yang mengancam jiwa yang termasuk langka. Jenis ini disebabkan ketika salah satu dari beberapa jenis amoeba memasuki tubuh melalui hidung saat Anda berenang di danau, sungai, atau kolam yang terkontaminasi. Parasit dapat menghancurkan jaringan otak dan pada akhirnya menyebabkan halusinasi, kejang, dan gejala serius lainnya. Meningitis jenis ini adalah yang tidak disebabkan oleh infeksi. Jenis ini disebabkan oleh kondisi, penyakit atau perawatan medis lainnya, seperti: Siapapun memang bisa terkena penyakit ini. Namun, terdapat faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami meningitis, seperti: Diagnosis penyakit ini dilakukan melalui analisis riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Dokter akan melakukan pemeriksaan yang berfokus mengamati kondisi bagian telingan, leher, kepala hingga jalur saraf di sepanjang tulang belakang. Beberapa tes medis yang perlu Anda ikuti sehingga dokter mendapatkan hasil diagnosis meningitis yang lebih pasti, di antaranya adalah: Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Pengobatan untuk radang selaput otak tergantung dari infeksi penyebabnya. Untuk infeksi virus, dokter akan mengobati gejala dan menunggu untuk infeksi untuk sembuh dengan sendirinya. Namun, obat antivirus dapat diberikan kepada orang-orang dengan herpes meningitis. Sementara saat diakibatkan infeksi bakteri, pasien mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit agar dapat dipantau oleh dokter dan perawat. Pengobatan meningitis bakteri yang diberikan dokter umumnya melalui antibiotik intravena. Obat antibiotik yang diberikan seperti:  Menurut laporan dalam Internal Medicine Journal, dalam mengatasi pembengkakan pada otak dokter akan mengatasinya dengan obat kortikosteroid seperti dexamethasone. Jika gejala kejang sering dialami, pengobatan antikolvusan juga akan diberikan. Meningitis jamur perlu diobati dengan antijamur. Sementara itu, pengobatan radang selaput otak akibat parasit bertujuan untuk meringankan gejala. Obat yang diberikan tergantung pada jenis parasit penyebabnya, tapi penanganan melalui antibiotik bisa memberikan hasil efektif.  Berikut adalah cara mencegah dan pengobatan rumahan yang bisa membantu Anda mengatasi meningitis, sekaligus cara mencegahnya: Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Ketika mendengar kabar bahwa ada Radang Selaput Otak dalam diri ini, sebisa mungkin aku tidak menampakkan wajah sedih. "Nah, iya bener, itu maksud Papa, Meningitis. Tapi, kok, kamu tahu?" "Aku pernah dapat mata kuliah tentang Meningitis. Terus, penyakit itu juga, kan, diderita sama artis terkenal Almarhum Olga Syahputra. Makanya aku tahu." "Iya, kata dokter kamu sakit Meningitis. Nanti siang katanya mau ada tindakan, diambil apanya, gitu... operasi mungkin." Aku menarik napas panjamg dan mengembuskan dengan berat seraya beristighfar memohon ampunan. Walau sudah berusaha memasang wajah ceria, tetapi Mama tak bisa bersikap biasa saja. Aku melihat Mama menangisi keadaanku. Beliau terus memukul Papa dengan pukulan ringan. "Masa Septi sakit itu, Pa? Dokter nggak salah periksa? Nanti Septi gimana, Pa?" Butiran bening mengir begitu deras dari kedua sudut mata Mama. Aku yang hanya menonton peristiwa tersebut terasa sesak. Hal itu jelas membuatku merasa sangat sedih. Aku juga melihat Papa yang terus memandang ke arah yang lurus dengan tatapan kosong. Beliau sangat paham bagaimana perasaan istrinya. Orang tua mana yang mau mendengar berita buruk tentang anaknya? "Ya... kita hanya bisa berdoa, Mah. Terus mau gimana lagi? Kan, ini sudah terjadi. Yang harus kita lakukan sekarang adalah memberikan yang terbaik untuk Septi. Berdoa sama Allah, supaya Septi diberi kesembuhan. Supaya kita semua diberi kemudahan dalam menghadapi ujian ini," ungpap Papa yang mencoba menenangkan Mama. Mama masih tidak terima dengan kabar tersebut. Mama terus menangis seperti anak kecil. "Nggak mau! Aku nggak mau Septi sakit, Pa!" "Mama yang sabar... ini ujian untuk kita semua. Allah sedang menguji keluarga kita. Yang sebenarnya sedang diuji bukan hanya Septi. Tapi kita semuanya. Mama, ssbagai ibu, saya sebagai ayahnya, Widi sebagai kakak, Avril sebagai adik dan Septi sendiri sebagai pemilik tubuhnya. Kita harus sabar dan ikhlas, Ma." Tak terasa, butiran bening yang menggenang di sudut mata ini pun menetes. Cairan itu mengalir begitu saja di atas permukaan pipiku. "Mah, nggak usah khawatir. Septi nggak sedih karena penyakit. Septi nangis karena lihat Mamah sedih. Sekarang Mamah yang kuat, Insya Allah Septibbisa hadapi semua ini. Mama dan Papa jangan sedi, Septi mohon." Papa mengusap pundak Mama seraya berkata, "Septi aja bisa tegar, jadi, Mamah harus lebih tegar dan kuat dari Septi. Ini cobaan yang Allah kasih bukan hanya untuk Septi. Tapi juga untuk keluarga, kita harus bisa laluin semua ini," tutur Papa. Aku melihat wajah Mama berubah menjadi redup. Aura keceriaannya nyaris tak terlihat. Keinginanku sekarang hanyalah bagaimana membuat Mama berpikir bahwa aku baik-baik saja. Beberapa saat setelah Mama cukup tenang aku meminta wanita itu untuk mengantar ke kamar mandi. Di ruangan kecil tersebut aku melakukan percakapan dengan Mama. "Kata Papa kapan dokter ambil tindakan ke aku, Ma?" tanyaku. "Katanya, sih, sekarang. Nggak tahu tapi jam berapa." "Emangnya aku mau diapain?" "Katanya diambil cairan otaknya supaya tahu apa penyebab sakitnya itu. Mama takut kamu kenapa-napa, Septi." "Mama yang tenang, ya, aku nggak kenapa-kenapa. Yakin sama Allah, Septi pasti baik-baik aja, Ma." Setelah keluar dari ruangan, aku melihat di samping tempat tidur sudah ada dokter serta beberapa suster dan bruder membawa banyak peralatan. "Tindakannya di sini aja. Nggak harus di ruang operasi katanya," ujar Papa. Suster Dini pun meminta aku agar berbaring. Lalu, dokter Sarmilah melakukan percakapan pelan denganku. "Sekarang mau diambil tindakan, dulu, ya," ujar dokter. "Tindakan apa, Dok? Saya sakit apa?" tanyaku. "Mau dilakukam Pungsi Lumbal. Nanti diambil cairan otaknya lewat tulang belakang. Septi sakit Meningitis, maka dari itu ini mau diobatin, dicari apa penyebabnya." Pungsi lumbal adalah prosedur yang sering dilakukan pada instalasi gawat darurat untuk mendapatkan informasi dari cairan serebrospinal. Sekalipun pada umumnya digunakan secara diagnostik untuk menyingkirkan kondisi yang membahayakan nyawa (meningitis bakterial atau perdarahan subaraknoid), prosedur ini juga dapat digunakan secara terapeutik, misalnya pada pseudotumor serebri. Analisis cairan serebrospinal dapat mengarahkan diagnosis pada beberapa kondisi seperti penyakit demielinisasi dan meningitis karsinomatosa. Pungsi lumbal sebaiknya dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan neurologis tetapi tidak boleh menunda intervensi yang dapat menyelamatkan jiwa. Komplikasi tersering dari prosedur ini adalah sakit kepala. Vertebra lumbal terdiri dari 5 buah tulang yang bergerak dan diberi penamaan L1 hingga L5. Vertebra lumbal memiliki ukuran vertikal yang lebih tinggi dibandingkan ukuran horizontalnya.  Ukuran vertebra lumbal makin meningkat sejak L1 hingga L5 yang menunjukkan peningkatan beban yang ditopang dari masing-masing vertebra. Vertebra L5 memiliki korpus paling berat, prosesus spinosus terkecil dan prosesus transversus yang paling tebal. Dalam melakukan pungsi lumbal, lokasi intervertebra L3-L4 ditentukan dengan palpasi pada crista iliaca superior kanan dan kiri dan menggerakkan jari ke arah medial menuju ke tulang vertebra. palpasi intervertebra L3-L4, L2-L3 dan L4-L5 juga diperlukan untuk membandingkan dan menentukan intervertebra yang terbesar. Ketika mengetahui apa itu Pungsi Lumbal dan bagaimana prosedurnya. Aku ingin menanyakan tentang obat bius. "Nanti saya dianastesi lokal atau umum, Dok?" "Nggak perlu dianastesilah, anggap aja lagi lahiran. Udah biasa nanganin lahiran, kan? Orang lahiran aja nggak dianastesi, kan?" Aku diminta untuk meringkuk seperti bayi di dalam kandungan. Posisiku persis bak kucing kedinginan yang sedang melingkar sesempurna. Masih teringat jelas, seorang perawat laki-laki menyuntikkan obat lewat selang infus, cairan itu mengalir dingin di pembuluh darahku. Rasa sakitnya pun masih terasa jika kubayangkan. Di belakang, dokter menusuk tulang belakangku dengan jarum yang lebih tajam berkali lipat dari jarum pentul. Aku terbungkam, pikiran ini sudah melambung jauh tak tentu arah. Aku tidak bisa mendeskripsikan bagaimana rasa sakit yang kurasakan saat ini. "Ya Allah, jika memang ini takdir terbaik-Mu Insya Allah aku pasrah. Ya Rasulullah... aku bersholawat untuk mendapatkan syafa'at darimu. Mamah... terima kasih telah melahirkan dan merawatku, doakan aku bisa kuat mengadapi semua ini. Allah... Allah... Allah...," ucap batinku seraya memejamkan mata. Sebagai manusia ciptaan Allah, tentu aku tak pernah luput kesalahan, baik itu dosa kecil maupun dosa yang besar. Mungkin jika dihitung dosaku bagai debu yang mustahil untuk dihitung, melimpah ruah dan jelas akan terus bertambah sepanjang hayat di badan. Dengan bertaubat nasuha insyaalah Allah akan memaafkan dan menghapus dosa yang telah diperbuat selama ini. Aku takut hari ini Allah memanggilku. Bertaubat bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya dengan berdzikir kepada Allah. Dzikir berasal dari kata Arab yang berarti mengingat. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 152: "Karena itu, Ingatlah kamu kepada-KU niscaya aku ingat kepadamu, dan bersyukurlah kepad-Ku, dan janganlah kau mengingkari (nikmat)-Ku." Imam Ghazali menjelaskan bahwa dzikir mengharuskan adanya rasa suka dan cinta kepada Allah Ta’ala. Maka tidak akan ada yang mengamalkannya kecuali jiwa yang dipenuhi rasa suka, dan cinta untuk selalu mengingat dan kembali kepada-Nya. Orang yang mencintai sesuatu akan banyak mengingatnya, dan orang yang banyak mengingat sesuatu (meskipun pada mulanya ini adalah bentu pembebanan) pasti akan mencintainya. Begitu halnya dengan orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala. Apabila seorang Muslim sampai pada derajat suka berdikir, maka ia tidak akan melakukan erbuatan lain selain dzikir kepada Allah Ta’ala. Sesuatu yang selain Allah adalah sesuatu yang pasti meninggalkannya saat kematian menjemput. Nah, di sinilah urgensi mengapa setiap jiwa sangat membutuhkan amalan dzikir. Dengan demikian, apa saja manfaat utama dari amalan yang sampai dibahas secara khusus oleh Imam Ghazali ini? Pertama, kebahagiaan setelah kematian. Mkasudnya, ketika seorang Muslim meninggal dunia, maka harta, istri, anak, dan kekuasaan akan meninggalkannya. Ya, tidak ada lagi yang bersamanya selain dzikir kepada Allah Ta’ala. Saat itulah, amalan dzikir akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi diirnya. Imam Ghazali memberikan ilustrasi menarik akan hal ini. “Ada orang bertanya, ‘Ia sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada Allah masih tetap kekal bersamanya?” Imam Ghazali pun menjelaskan, “Sebenarnya ia tidak benar-benar lenyap, yang juga melenyapkan amalan dzikir. Ia hanya lenyap dari dunia dan alam syahadah, bukan dari alam malakut. Hal ini tertera dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 169-170.” Kedua, senantiasa diingat oleh Allah Ta’ala. Bahkan, di dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman; “Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (QS. Al-Baqarah [2]: 152). Tsabit Al-Banani berkata, “Saya tahu kapan Allah mengingatku.” Orang-orang pun merasa khawatir dengan ucapannya sehingga mereka pun bertanya, “Bagaimana kamu mengetahuinya?” Tsabit menjawab, “Saat aku mengingat-Nya, maka Dia mengingatku.” Dalam Hadits Qudsi juga disebutkan, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku.” (HR. Baihaqi & Hakim). Subhanallah, bagaimana kalau Allah yang mengingat diri kita yang dhoif. Bayangkan saja, seorang kepala desa akan sangat senang jika dirinya senantiasa diingat oleh gubernur atau presiden. Bagaimana kalau yang mengingat kita adalah Allah Ta’ala, Rabbul ‘Alamin! Pantas jika kemudian sahabat Nabi Shallallahu alayhi wasallam, Muadz bin Jabal berkata, “Tidak ada yang disesali oleh penghuni surga selain waktu yang mereka lewatkan tanpa berdzikir kepada Allah Ta’ala.” Ketiga, diliputi kebaikan demi kebaikan. Seorang Muslim yang senantiasa berdzikir akan senantiasa mendapatkan kebaikan demi kebaikan. Rasulullah bersabda, “Tiada suatu kaum yang duduk sambil berdzikir kepada Allah melainkan mereka akan dikelilingi oleh malaikat, diselimuti oleh rahmat dan Allah akan mengingat mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Bukhari). Sementara itu hadits yang lain menyebutkan, “Tiada suatu kaum yang berkumpul sambil mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu mereka tidak menginginkan apa pun selain diri-Nya, melainkan penghuni langit akan berseru kepada mereka, ‘Bangkitlah, kalian telah diampuni. Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan’.” (HR. Ahmad). Oleh karena itu, sangat luar biasa kasih sayang Allah kepada umat Islam. Manfaat dzikir yang sedemikian luar biasa bagi kehidupan dunia-akhirat kita senantiasa Allah ulang-ulang di dalam kitab-Nya agar kita terus menerus mengamalkannya; “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 41). Bahkan saat kita usai sholat pun, Allah tekankan agar kita terus berdzikir kepada-Nya;" “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring” (QS. An-Nisa [4]: 103). Dengan demikian, mari kita upayakan agar muncul rasa suka dan cinta untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya. Karena amalan ini sangat mudah diamalkan dengan manfaat yang sangat luar biasa. Tidak saja menjamin kebaikan di dunia, tetapi juga memastikan kebaikan di akhirat. Semoga Allah anugerahi kita hati yang senantiasa suka, cinta dan rindu untuk selalu berdzikir kepada-Nya. Wallahu a’lam.*  Manfaat lain dari berzhikir, mengatasi problem psikologi. Untuk mengurangi stress, Allah telah memerintahkan kita untuk mengingatnya melalui dzikir. Karena dengan berdzikir hati kita akan tentram.Bila hati kita sedang gundah, ada problem dengan pemerjaan dikantor, atau melakukn sesuatu dengan hasil yang tidak kita harapkan. Perintah Allah tersebut dalam QS Ar-Rad ayat 28 dijelaskan: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram." Di sinilah pentingnya berdzikir agar manusia mengetahui dan mengenal jati dirinya dan Tuhannya. Sebagaimana kita ketahui, dzikir pada prinsipnya adalah memusatkan pikiran dan perasaan kepada Allah Swt, dengan cara menyebut nama-Nya secara berulang-ulang. Sebuah watak manusia ingta kepada Allah ketika susah dan melupakan-Nya ketika dalam keadaan senang. Dengan berdzikir membuat manusia ingat kepada Allah. Karena itu, manusia akan slalu ingat dengan apa yang telah Allah larang, sehingga kita tidak akan melakukan dosa tersebut. Hal ini menjadi ujian untuk setiap orang yang berusa agar tidak melakukan dosa baik itu kecil ataupun besar.  Dengan mengingat Allah kita tidak akan terjerumus dari api neraka tempat yang paling hina. Sebisa mungkin aku terus mengingat Allah dan selalu berzikir agar jika Tuhan memanggilku saat ini juga, aku sedang menyebut nama-Nya. Hingga tak terasa, tindakan pengambilan cairan otak itu pun selesai. Usai pengambilan cairan otak itu aku tak bisa berkutik. Tubuhku lemas, mata tak bisa terbuka. Lalu, perawat wanita meluruskan badan ini dengan baik. Aku mendengar semua petugas keluar ruangan dan keluargaku masuk memasangkan selimut. Hanya itu yang bisa kuingat dan kudengar. Apakah itu koma? Aku bisa mendengar, tetapi tak bisa berkutik. Membuka mata dan menggerakan bibir saja aku tak mampu. ***  Bersambung ...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN