Adzan ‘Ashar dari Musholla Desa Pagelaran samar-samar mulai terdengar, Deva terbangun saat tubuhnya diguncangkan oleh Mbah Sastro. “Dev, sudah 'ashar, ayok pulang.” “Deva sholat di sini ya, Mbah. Juga Deva pulangnya nanti saja, Deva masih mau di sini.” Sejenak Mbah Sastro memandang cucunya dengan pandangan curiga, “Kamu mau menunggu Kesih lewat sini ya?” “Hehe ... Nggak, Mbah. Tenane, Deva cuma mau menikmati pemandangan di sini, soalnya sudah bosan lihat pemandangan gedung-gedung di kota, sebelum Maghrib Insya Allah Deva sudah sampai rumah.” “Tenane loh, inget kata-kataku tadi,” Mbah Sastro lalu menuju pancuran yang terbuat dari bilah bambu, membersihkan kakinya, dan mencuci muka, serta membersihkan cangkul yang digunakan membajak sawah. “Hati-hati, Mbah,” kata Deva saat Mbah Sastro