Sedari tadi Cava masih diam berbaring di kasur yang berada di kamar puteranya, Markus. Ia cukup mengerti harus jaga jarak dulu dari suaminya karena bagaimana pun ia masih sayang nyawa dengan tidak mendekati Dewa apalagi saat tak ada Markus di dekatnya. Sedangkan puteranya sudah tidur dari tiga jam lalu karena memang sekarang sudah pukul sebelas malam. Cava tak bisa tidur karena terus memikirkan langkah apa yang harus ia lakukan selanjutnya, rasanya kepala ini sudah mau pecah karena terus dipaksa berpikir. "Dewa pasti akan melakukan apapun demi mendapatkan Markus. Sebelum dia berhasil mendapatkan Markus maka aku harus pergi dari sini bersama Markus." "Tak ada pilihan lain, rumah ini tak aman untuk kami. Aku bisa kehilangan apa pun asalkan Markus tetap di sisiku, jika Dewa mengambilnya, la