Cava tak pernah menyangka akan secepat ini rahasianya terbongkar, ia melihat suaminya yang terlihat begitu marah, tatapan matanya menyorot tajam ke arahnya seakan ia adalah tersangka yang siap diadili. Ayahnya sendiri sepertinya tak berniat menolongnya dari situasi ini, ayahnya masih saja diam di tempat saat Dewa berjalan ke arahnya, bahkan ayahnya masih sempat menghela nafas lega seakan melihat putrinya akan menjadi korban amarah suaminya adalah sesuatu yang patut disyukuri. Tak ada siapa pun yang bisa ia mintai tolong, ia harus bisa mengandalkan dirinya sendiri, berusaha meyakinkan dirinya agar tidak mundur dari suaminya, dia memang tidak mundur karena ia punya satu tameng yang tersisa untuk menolongnya dari Dewa. Menarik tangan anaknya agar berdiri tepat di depan tubuhnya, tarikannya y