Aku terbangun pagi-pagi buta karena panggilan alam. Jam menunjukkan pukul 4 dini hari dan aku tidak bisa memaksakan diriku untuk kembali tidur. Jadi aku berencana untuk membuatkan diriku sarapan. Sebelum keluar dari kamar, aku melingkarkan jubah tidur ke tubuhku, menutupi gaun tidur malam yang nyaris tidak dapat menutupi tubuh.
Suasana mansion cukup sepi saat aku turun ke lantai utama. Hal yang wajar mengingat kehidupan di istana ini baru dimulai pada pukul 7 pagi ke atas. Namun ketika aku turun ke lantai utama, lampu menyala di seluruh penjuru ruangan. Hal yang cukup aneh mengingat lampu mati setiap malam.
Hal pertama yang kupikirkan adalah ada yang sudah lebih dulu bangun sebelum aku. Hanya ada dua orang lainnya yang tinggal di mansion ini bersamaku. Jika bukan Jayden Peterson, maka
