Pelataran sangat cantik untuk hiasan pesta ulangtahun si kembar. Jihan bingung mencari keberadaan Devan karena pesta akan segera berlangsung. 'Devan ke mana, ya? Apa dia masih sedih sampai sekarang? Apa aku susul aja, ya?' Jimmy menarik lengan Jihan untuk menahan langkahnya. "Kamu mau ke mana, Jihan?" "Devan belum muncul juga. Aku mau cari dia, Kak." "Berhentilah, Jihan! Jangan terperosok lebih jauh lagi! Jangan terus beranggapan kalau rasa empati kamu itu adalah cinta! Nanti dia akan merasa bersalah sama kamu," kesal Jimmy. Ketegasan Jimmy membuat Jihan bungkam. Perlahan, genggaman Jimmy melonggar. "Percayalah, Jihan. Kamu nggak ngerti. Itu bukan cinta. Kamu akan menyesal nanti." Lagi, Jimmy berusaha menyadarkan Jihan tentang hati adiknya itu. Jihan tersenyum lirih. Jimmy terlalu b