Arum mencoba menggapai Jean yang akan masuk ke dalam mobil. “Mas Jean!” teriaknya sambil menghentakan kaki kesal. “Mas!” Teriak-teriak di basement, hal itu mengganggu Jean lama lama. Dia menarik napasnya dalam dan menatap tajam pada Arum yang berjalan mendekat. Tangan perempuan itu merentang ingin dipeluk oleh Jean. Bahkan bibirnya sudah mengerucut menandakan Arum kesal dengan tindakan pria itu. “Mas Jean,” ucapnya dengan manja hendak memeluk. Namun telapak tangan Jean langsung menahan wajah Arum supaya tidak maju mendekat. Sangat pas sekali di wajah Arum yang kecil, memudahkan Jean mendorongnya pelan. “Ingat perjanjian kita. Gak boleh saling kenal.” “Aduh ih! Make up aku rusak! Untung tangannya gak bau terasi.” “Arum bisa gak kamu gak teriak teriak?” “Biasanya kalau kita di atas ranj