50. Kejutan

1525 Kata

"Aku sudah menepati janjiku, sekarang giliranmu. Aku mau secepatnya kau menyingkirkan gadis kampung itu." Tiffany duduk sembari mengancingkan bajunya. "Secepatnya," sahut Albert. Lelaki itu masih belum bangkit dari tempat yang dia jadikan sebagai istana mereguk kenikmatan berbalut dosa. Bantal dan juga baju yang berceceran di lantai, kasur dengan seprai berantakan tak ubahnya kapal pecah, cukup membuktikan betapa dahsyatnya pergulatan yang terjadi di sana. Sepanjang hari ini, tak terhitung jumlahnya Albert mendapatkan pelepasan. Tiffany tak mempermasalahkannya, sebaliknya, dia malah menyukai permainan Albert yang sedikit kasar dan buas. Setiap inchi kulitnya, tak ada satu pun yang luput dari serangan Albert. "Kau bisa pulang sendiri kan?" "Hm, Mommy akan curiga kalau aku berlama-lama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN