Zayn membantu membenahi baju Irene yang tersingkap saat Dokter Catherine memeriksanya. Bibir pria itu terus melengkung ke atas, menandakan betapa kebahagiaan tengah meliputi pria itu. "Hm, ada yang perlu saya sampaikan pada Anda, Tuan," ujar Dokter Catherine usai memasukkan kembali peralatan medisnya. "Silakan," Zayn menyahut. "Hm ... Itu ... Apa bisa kita bicara di tempat yang ..." "Apa ada masalah," Vernon memotong ucapan dokter cantik itu. "Baiklah. Ikut aku!" Ajak Zayn. "Mom, titip Irene ya," katanya pada Hera. "Tentu Sayang, pergilah!" Hera duduk di bibir ranjang. Sementara Catherine dan Vernon mengikuti langkah Zayn menuju ruang baca. "Tante, aku mau pulang," pamit Tiffany. "Kenapa buru-buru, Nak?" "Sudah malam, lain waktu aku ke sini lagi. Aku pulang Ren." "Ya, hati-hati