POV Putra Aku tidak tahan mendengar tangisan Windy di kamar mandi. Wanita itu pasti sangat terluka atas ucapanku tadi. Tapi aku spontan mengatakan itu karena aku tidak tahan melihat pemandangan yang begitu indah di depan mataku. Setelah cukup lama akhirnya windy keluar dari kamar mandi. Aku tidak mau menatapnya. Aku merasa sangat bersalah atas kejadian tadi. aku sadar, tidak sepatutnya aku mengatakan hal tersebut kepadanya. “Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakitimu.” Aku berusaha menyapanya. Namun diabaikan oleh windy. Dia tetap berjalan menuju sofanya dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Aku tidak bisa tidur dengan tenang malam ini. Aku merasa sangat bersalah kepada Windy. Windy tidak salah apa pun, tapi mengapa aku malah bersikap demikian terhadapnya. Aku masih mendengarnya m