17. With Daddy

472 Kata

“Lo yakin mau ke tempat itu, Sa?” Langit menatap Angkasa dengan mengerutkan dahinya, laki-laki itu nampak tengah berpikir keras. Ada perasaan marah, kecewa, dan sedikit bahagia. “Iya, udah lah lo itu tinggal nyetir aja udah jangan banyak bacot.” Langit menghembuskan napas berat, ia sudah menduga dengan jalan pikiran sahabatnya itu. Sekesal apapun ia dengan Raka, tak akan mungkin sampai hati untuk ingkar janji. Sebisa mungkin ia ingin membuat ayahnya itu bahagia. “Al tadi lo tinggal?” “Iya, gue udah bilang sama Selena. Nanti bakal di jemput sama Radhit,” jawab Angkasa. ### “Selamat siang, Om, udah nunggu lama?” tanya Langit dengan duduk di hadapan Raka, bos besarnya itu menatap mereka sekilas. Angkasa menatap sang ayah angkuh, ia duduk dengan mulut masih terkunci rapat. “Gimana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN