Suara decitan pintu rumah yang terbuka membuat Bagas menolehkan kepalanya dari pintu. Tampak Calya masuk dengan pakaian ketatnya dan penampilannya yang sangat glamour. Bagas pun segera beranjak dari duduknya, meninggalkan televisi yang masih menampilkan film laga barat yang ia sukai. Ia menghampiri Calya yang baru saja membawa masuk koper besarnya yang kini telah beranak menjadi dua koper. “Kamu kenapa baru pulang sekarang sih, Cal? Segitu serunya di luar negeri bersama teman-teman kamu, sampai kamu lupa kalau kamu seorang istri? Kalau kamu punya suami?” cerca Bagas sinis. Ia merasa sudah muak dengan kelakuan Calya yang tak pernah bisa menghargai dirinya. “Kamu tahu sendiri kan? Aku bahagia sama teman-teman aku. Emangnya kamu gak suka kalau aku bahagia? Kamu maunya aku di rumah terus