Pagi hari pun tiba. Sama seperti hari kemarin, hari ini Raisa pun juga diantar oleh Milo. Mereka sudah bersiap-siap dan saat ini mereka pun sudah berada di perjalanan menuju ke SMP 12. Raisa saat ini sedang melihat ke arah handphone nya yang masih menyimpan foto Gilang yang kemarin ia dapat dari Lini dan juga Ayu. Ia sangat senang sekali dengan foto Gilang itu. Sebenarnya, kemarin ia juga sangat bahagia karena ia bisa bertemu dengan Gilang. Namun ya apalah daya kemarin ia memang bertemu dengan Gilang. Tapi kenapa harus dengan Kania juga. Ia malas.
"Astaga dari tadi masih liatin foto Gilang aja kamu tuh ya Ca" ujar Milo padanya.
"Hehehe kan Gilang itu penyemangat di pagi harinya Caca A. Pokoknya kalo ga ada foto Gilang itu rasanya hampa deh wkwkw. Semoga nanti Lini sama Ayu bawa foto yang lebih bagus lagi deh buat Caca hehehe" ujar Raisa tersebut dan saat ini Raisa masih menatap foto Gilang yang ia jadikan wallpaper di handphone itu saat ini.
Kenapa sih Ca kisah cinta kamu kayak gini. Sumpah Ca, Aa sebenarnya ga tega ngeliat kamu kayak gini. Kamu kenapa harus mencintai orang yang ga tepat Ca. Kenapa kamu harus mencintai Gilang yang sama sekali ga ngeliat kamu. Dan sekarang kamu hanya bisa ngeliat dan mandangin dia lewat wallpaper handphone aja. Pokoknya A Milo bakalan terus berdoa supaya nantinya Gilang mau buka hatinya buat kamu ya Ca. Biar kamu juga bahagia, biar kamu juga bisa bertahan lebih lama lagi karena Aa tau yang bikin kamu bertahan selama ini itu adalah Gilang. Tetap bertahan ya Caca, masih banyak yang sayang sama kamu Ca. Batin Milo tersebut.
"Yeayy udah sampe wkwkkw. Makasih ya Aa Milo nya Caca tersayang yang udah nganterin Caca sampe di sini. Love you full pokoknya" ujar Raisa kepada Milo.
"Iya sama-sama adiknya Aa Milo yang manjanya minta ampun ini. Udah sana kamu masuk gih kali aja udah ditunggu kan sama Gerald, Bimo, Nanda. Nanti Aa jemput ya. Jangan kemana-mana loh ya" pinta Milo kepada Raisa yang disetujui oleh Raisa tersebut. Saat ini Raisa pun keluar dari mobil Milo dan berdarah ria ke Milo.
Raisa pun masuk dan Milo pun meninggalkan gerbang depan SMP 12. Saat ini Raisa pun sudah berjalan menuju ke kelasnya yaitu kelas 9A. Masih sama seperti hari kemarin dimana pada hari ini, ia pun mendapatkan tatapan yang sama yaitu tatapan penasaran dari siswa siswa SMP 12 ini. Mereka semua tengunya sangat penasaran sekali dengan hubungan antara Gerald, Bimo, Nanda dan juga Raisa itu.
Mereka masih saja heran karena Raisa bisa diterima dengan mudah oleh genk Gerald itu. Apalagi Raisa ini juga dekat sekali dengan Gerald sampai-sampai. Gerald mengijinkan dirinya untuk berada di meja yang sama dengan Gwrald tersebut. Tentunya mereka yang mengetahui dan mengenal Gerald menjadi sangat terkejut.
Raisa saat ini sudah sampai di kelasnya dan ternyata belum ada Genk. Gerald sama sekali. Baru ada teman-temannya yang lain yang Raisa pun sama sekali belum mengenal mereka karena sedari kemarin ia tidak bisa berkenalan dengan yang lain.
Raisa pun duduk dengan ditatap oleh teman-temannya yang lain. Dan baru saja ia duduk, teman-temannya itu sudah mendekati dirinya dan saat ini mereka pun duduk mengerubungi Raisa yang mana membuat Raisa menjadi sangat terkejut otu.
"Hai Raisa, temang aja kita ga galak kok. Kita cuman penasaran aja sama lo. Oh ya sebelum itu kenalin gua Anis" ujar Raisa dan ia pun bersalaman dengan Anis itu.
"Eh gua juga mau kenalan dong.. Iya ini aku kenalan" ujar teman-temannya yang lainnya. Namun Anis sudsh menyuruh teman-temannya itu untuk diam karena waktu mwreka tidak banyak lagi untuk bertanya kepada Raisa tersebut pada saat ini itu.
"Raisa. Sumpah jawab dengan jujur kita penasaran banget sebenarnya apa hubungan lo sama anak Genk Gerald. Terutama sama Gerald sendiri. Kita penasaran banget sumpah Raisa karena sebelum ini Gerald ga pernah mau. Ada cewek yang dekat dengannya apalagi cewek yang ada di grupnya. Lo itu cewek pertama" ujar Anis menanti jawaban dari Raisa tersebut, yang lainnya pun juga menanti saat ini.
"Gua sama Gerald, Bimo, Nanda? Kita temen kok. Kebetulan gua sama Gerald emang udah temenan dari kecil hehehe. Mungkin itu sih alasan kenapa Gerald mau nerima gua di Genk nya dia. Soalnya gua juga diajak sama mereka karena gua awalnya belum tau mengenai Gerald tersebut saat ini" ujar Raisa kepada yang lain.
"Wahh gila sih kita benar-benar ga nyangka banget sumpah ternyata oh ternyata lo itu temen masa kecilnya Gerald ya. Eh Gerald waktu kecil kayak apa sih? Penasaran deh gua ntuh" ujar Anis kepada Raisa bertanya. Sementara saat ini Raisa sudah menatap ke arah belakang Anis yang disana sudah ada Bimo dan Nanda. Ia tidak tau kemana perginya Gerald. Bimo dan Nanda saat ini menyuruh teman-temannya untuk diam dan juga Raisa untuk diam saja. Sementara Anis yang merasa aneh dengan keterdiaman yang ada di kelas itu pun langsung merasakan aneh.
"Hei kalian kenapa sih kok diam aja? Tadi aja pada ribut. Raisa kok lo belum jawab pertanyaan gua sih. Kita semua penasaran berat loh" ujar Anis tersebut itu.
"Ehem, lo mau balik ke tempat duduk lo sekarang atau mau nunggu sampe Gerald dateng?" ujar Bimo yang membuat Anis itu pun melotot dengan sempurna dan saat ini ia pun berbalik ke arah belakang nya yang saat ini ada Bimo dan Nanda. Anis pun diam saja pada saat ini dan dengan segera ia pun langsung pergi ke tempat duduknya ngacir kabur ke tempat duduknya sudah tidak memikirkan jawaban dari Raisa. Saat ini ia pun sudah memarahi teman-temannya yang tidak memberitahunya.
"Ra, lo ga papa kan? Ga diapa-apain kan sama mereka?" tanya Nanda kepada Raisa yang mana ia saat ini duduk di depan Raisa dan menunggu jawaban dari Raisa.
"Ga papa kok Nan, mereka baik kok sama gua. Ih lo mah gua lagi ngobrol sama. temen baru juga ih. Lo berdua malah dateng nakut-nakutin mereka lagi. Kasian tau. Eh btw Gerald kemana? Kok ga keliatan sih? Ga berangkat?" tanya Raisa padanya.
"Gerald? Berangkat kok sekarang Gerald lagi dipanggil sama pelatih basket sih. Soalnya dia kan ketua tim basket disini. Ntar juga muncul sendiri kok disini" ujar Bimo kepada Raisa yang membuat Raisa pun mengangguk paham pada saat ini juga.
"Tapi beneran kan Sa lo ga diapa-apain sama mereka semua. Mereka tuh kalo udah kepo dan deh semuanya kalah. Yang bisa mgehentiin cuman kalo bawa nama Gerald aja. Langsung ngacir kabur deh kayak sih Anis tadi" ujar Nanda pada Raisa.
"Iya beneran ga papa kok. Gua malah seneng yau akhirnya gua bisa kenalan sama yang lain juga sekarang tuh. Masa gua dah dua hari ada disini ni mereka kenal. sama gua tapi gua ga kenal sama mereka sih. Kan aneh ya" ujar Raisa tersebut itu.
"Wkwkwk iya juga sih ya kalo ada kita bertiga mah mereka semua pada takut buat ngajak lo kenalan secara lo ngikut sama kita terus sih" ujar Bimo pada Raisa itu. Mereka pun saat ini masih saja saling mengobrol, sampai pada akhirnya tak beberapa lama kemudian, Gerald pun datang ke kelas mereka dan langsung duduk.
"Gimana Rald? Udah nemu pengganti lo? Ga nyangka dah lo dah lama banget ya jadi ketua basket wkwkwk. Sekarang harus ngelepas deh karena udah kelas 9 kan ya. Ga papa bro, SMA ya lo calon ketua ini mah wkwkkw" ujar Nanda kepadanya itu.
"Udah, udah gua sampein ke Pak Mar tadi itu" ujar Gerald kepada mereka itu.
"Tadi ada kejadian apa disini? Kok gua liat ada rame-rame di meja gua sama Raisa?" tanya Gerald yang masih bisa didengar oleh teman-temannya yang lain itu. Saat ini Anis pun sangat terkejut sekali. Ia sudah takut jika nanti Raisa, Bimo dan juga Nanda akan mengatakan tentang hal yang tadi tentang dirinya tersebut itu.
"Oh ga ada apa-apa kok Rald. Tadi gua cuman ngajak kenalan yang lain aja heh. Ya masa sih gua udah dua hari di kelas ini tapi belum kenal sama. banyak orang yang ada disini cuman kenal kalian bertiga aja padahal kan mereka udah kenal sama gua. Ga enak lah kalo kayak gitu kan ya Rald " ujar Raisa bercerita kepada Gerald yang mana saat ini membuat Anis yang tadi ketakutan itu pun akhirnya saat ini bisa bernafas dengan lega karena RRaisa tidak mengatakan mengenai dirinya yang tadi.
Tak beberapa lama. Setelah utu akhirnya mereka semua pun mengikuti pembelajaran karena memang bel masuk sudsh berbunyi. Saat ini mereka pun sudah mengikuti pembelajarsn merka pada hari ini. Mereka sedang belajar Matematika.
Setelah belajar matematika yang membuat mereka semua menjadi sangat pusing sekali. Mereka pun saat ini pergi ke kantin karena memang sudah bel istirahat. Mereka semua pun sudah berjalan menuju ke kantin. Raisa masih bersama dengan Gerald, Bimo dan juga Nanda. Maka dari itu tidak ada yang menganggunya.
"Btw makasih ya guys kalian kemarin dah mau ketemu sama temen-temen gua Lini sana Ayu. Terus kalian juga udah kayak gampang akrab sama mereka. Makasih juga udah mau nerima mereka di sekitar kalian juga heheheh. Gua seneng banget tau kalo temen-temen gua itu saling kenal dan saling akrab gitu sih" ujar Raisa tersebut.
"Iya iya Caca. Lagian mereka juga ya pada koplak koplak tapi seru juga sih wkwkkw. Lagian ya sumpah deh gua suka banget sama mereka berdua gokil sih apalagi ya kalo udah bahas tentang tuh cewek yang kemarin beuhh bisa tahan berjam-jam gua sama Bimo kalo kumpul sama mereka tuh Sa" ujar Nanda itu.
"Wkwkwk dasar ya lo tuh berdua tukang julid banget sumpah deh ya. Tapi ga papa sih kalo itu bisa bikin kalian berdua tuh ya jadi bahagia wkwkwk. Pokoknya kalian harus akrab-akrab ya sama dia temen gua itu" ujar Raisa kepada mereka itu sembari ia duduk di kursi yang ada di kantin tersebut. Setelah duduk, ia pun dipesankan makanan oleh Nanda dan juga Bimo sementara ia dan Gerald menunggu.
"Ca, yang kemarin itu yang lo maksud? Gilang sama Kania kemarin?* Tanya Gerald kepada Raisa dengan penuh kehati-hatian agar Raisa tidak menjadi sedih.
" Ya, itu mereka Rald hehehe. Gimana calon masa depan gua? Cocok kan sama gua. Ganteng kan dia? Gua masih bertahan sampe sekarang gara-gara Gilang Rald. Dan gua akan selalu cinta sama Gilang" ujar Raisa kepada Gerald. Saat ini mereka semua pun sudah berkumpul lagi dan mereka juga sudah memakan makanan yang tadi di bawa oleh Bimo dan juga Nanda itu saat mereka memesan makanan itu.