Saat ini Raisa, Milo, Lini dan Ayu sudah sampai di Cafe dan mereka pun langsung masuk setelah tadi memarkirkan mobil di parkiran. Saat sudah masuk ke dalam. Saat masuk ke dalam Raisa pun langsung mencari keberadaan ketiga temannya yaitu Gerald, Bimo dan Nanda karena katanya mereka sudah ada di Cafe.
"Nah itu mereka. Yuk langsung ke sana aja" uuar Raisa sembari menggandeng tangan Milo dengan manja. Mereka pun menuju ke meja yang sudah diisi oleh Gerald, Bimo dan Nanda itu pada saat ini. Dan akhirnya mereka pun sampai juga disana.
"Wei udah pada disini lama?" tanya Raisa kepada mereka bertiga itu saat ini.
"Belum kok. Masih baru ini mah heheheh" jawab Bimo kepada Raisa tersebut.
"Oh ya guys kenalin ini temen-temen gua namanya Lini sama Ayu. Nah Lini, Ayu kenalin ini temen-temen gua juga nanya pasti kalian dah tau lah ya. Btw guys mereka ini ngefans katanya sama kalian bertiga wkwkwkw. Disaat kemarin gua ga tau siapa kalian ternyata mereka berdua ini dah tau siapa kalian loh" ujar Raisa yang membuat dirinya langsung dicubit oleh kedua temannya itu. Sementara saat ini Raisa pun tertawa sembari ia bersembunyi di belakang Milo. Membuat kedua temannya salting.
Mereka pun saat ini sudah saling berkenalan bersama. Mereka pun sudah duduk dan memesan disana. Saat ini mereka sudah mengobrol layaknya teman yang sudah berteman lama dan juga sangat akrab sekali. Mereka pun bahagia sekali. Kebahagiaan mereka pun semakin terasa ketika saat ini mereka sudah mendapat kan makanan dan minuman mereka. Mereka pun sudah mulai makan dan minum.
Saat ini mereka juga sembari mengobrol bersama. Namun tak lama kemudian, mereka yang sedang asyik mengobrol itu pun tiba-tiba dikejutkan dengan deritan kursi yang di tarik dan ada orang yang duduk di dekat Raisa pada saat ini. Dan saat mereka melihat siapa orang itu, mereka pun tampak terkejut. Kecuali Gerald, Bimo dan Nanda yang memang belum mengetahui mengenai siapa mereka yang baru datang itu. Raisa pun saat ini sudah melihat ke cewek yang ada disebelahnya itu.
"Wah ga nyangka banget sumpah deh gua tuh bisa ketemu sama lo disini Raisa. Wahh gila deh cepet banget ya lo dapet penggantinya Gilang. Oh iya btw lo sekarang sekolah dimana setelah kemarin di keluarin itu? Udah tau kan rasanya kalo berhadapan sama gua itu gimana?" tanya Kania dengan tersenyum sinis itu. Ya. Memang yang tadi datang adalah gerombolan Gilang yaitu Gilang, Abyan, Danu dan Reza serta Kania. Raisa pun masih mencoba untuk diam dan tidak peduli saat ini.
"Waduh kok ga di jawab sih? Lo sekolah dimana sekarang?" tanya Kania itu.
"SMP 12" jawab Raisa dengan singkat. Saat ini Raisa melihat ke arah Gilang, wajahnya nampak pucat tidak seperti biasanya. Raisa pun menjadi teringat dengan vonisan dokter kepada Gilang tersebut. Ia sangat terkejut sekali ketika mendapati Gilang yang ternyata memiliki penyakit yang serius itu. Sementara itu, Gerald, Bimo dan Nanda pun sudah mulai paham siapa sebenarnya mereka yang baru saja datang itu. Mereka tahu karena tadi cewek itu menyebutkan nama Gilang terus menerus.
Saat ini mereka semua pun tampak berdiam diri saja. Mereka semua member jadi diam karena kedatangan dari Gilang dan juga teman-temannya itu disana itu.
"Kalian ngapain sih disini tuh. Perasaan meja masih banyak deh. Ngapain gitu harus kesini? Ga ada meja lainnya apa?" ujar Lini kepada mereka semua itu yang mana sedari tadi membuat Lini dan yang lainnya menjadi ingin marah-marah saja kepada mereka. Kunjungi tidak habis pikir kepada Kania itu. Mengapa ia masih saja mengganggu Raida padahal Raida sudah tidak berada di SMP 4 lagi pada saat ini.
"Loh ga papa dong. Kan ini tempat umum, ngapain juga gua harus milih kalo gua pingginya disini?" ujar Kania yang membuat mereka semua saat in merasa kesal.
"Udah lah Kan. Mending kita pindah aja lah. Bener kata Lini kalo ini itu dari tadi mejanya udah dipakek sama mereka. Malah mereka lagi makan" ujar Abyan yang memang ia merasa tidak enak dengan Raisa dan juga yang lainnya pada saat ini.
"Ga papa kalo ga mau pindah. Biar kita aja yang pindah" ujar Milo kepada mereka karena ia sangat tahu seprti apa orang kayak Kania itu. Ia tidak bisa jika ditentang. Makanya ia pun memutuskan untuk mengambil keputusan pindah saja.
"Wah pada mau pindah ke mana nih? Kalo mau pindah gua ikut dong" ujar Kania yang membuat mereka semua semakin kesal. Bimo dan Nanda yang sudah tersulut emosinya itu pun saat ini mulai mengatai Kania tersebut yang tidak tahu malu itu. Mereka berdua sangat kesal kepada tingkah laku dari Kania itu saat ini.
"Lo ga mau pindah atau berhenti ngikutin kita?" tanya Gerald yang mana sesari tadi ia sudah menahan seluruh marahnya itu. Tapi saat ini ia tidak bisa menahan lagi.
"Ya. Emangnya kenapa? Toh ini juga tempat umum kan?" tanya Kania tesebut.
"Ga lagi buat lo sama temen-temen lo itu" ujar Gerald yang membuat yang lainnya menjadi bingunymnamun tidak dengan Bimo dan juga Nanda yang sudah mengetahui apa ang akan diperbuat oleh Gerald tersebut pada saat ini. Ini menarik.
Saat ini Gerald sedang memanggil security Cafe ini dah ia pun meminta dengan tegas kepada security itu jika ia meminta Kania dan keempat temannya itu untuk keluar jika tidak keluar maka mereka akan dibawa oleh security-security ini semua.
"Emangnya lo pikir lo siapa visa bawa gua sama temen-temen gua buat pergi dari sini hm? Gua sama yang lainnya ga akan pergi" ujar Kania dengan penuh yakin.
"Bawa mereka pak. Pastikan kalo mereka ga akan pernah nengunjakkan kaki mereka lagi di Cafe ini. Kalo perlu didepan Cafe ditempel foto mereka berlika biar mereka tidak bisa masuk ke dalam" ujar Gerald tersebut yang membuat security itu pun langsung meminta Kania dan yang lainnya keluar dengan paksa pada saat ini. Mereka semua terkejut b karena satpam itu sangat menurut kepadsa Gerald itu.
"Pak jangan kayak gini dong. Saya bisa ngelaporin bapak ke atasan bapak ta. Mana manajer kalian semua saya mah bertemu dengan manajer di cafe ini" teriak Kania seperti orang kesetanan saja pada saat ini. Dan karena mendengar keriburan di luar, manajer dari Cafe itu pun akhirnya keluar juga. Ia pun bertanya ada apa saat ini. Dan Kania pun menjelaskan kepada Manajer tersebut mengenai apa yang terjadi.
"Jadi saya minta sekarang ya mas buat keluarin mereka semua ini dan juga pecat dia satpam yang ada di depan ini karena mereka sudah kurang ajar dengan pengunjung. Saya ini disini mau makan bukan malah diusir-usir kayak gini ya. Lo liat ya gua bakalan bikin apa yang tadi lo lakuin ke gua balik ke lo" ujar Kania tersebut yang mana saat ini membuat Bimo dan Nanda menjadi menahan tawanya itu.
"Mohon maaf Mba. Mungkin Mbanya yang melakukan kesalahan karena sedari tadi sebelum ada Mba dan teman-temannya Mba disini aman-aman saja. Mungkin lebih baik Mba dan teman-temannya ini segera meninggalkan Cafe ini. Terimakasih" ujar Manajer Cafe tersebut kepada Kania yang membuat Kania semakin marah saja.
"Loh gimana sih mas, saya ini minta sama mas buat pecat dua satpam yang sudah berperilaku ga sopan sama saya dan teman-teman saya. Terus juga saya meminta buat mengusir mereka semua ini" ujar Kania kepada Manajer Cafe itu.
"Mohon maaf Mba kami tidak bisa mengusir bos kami. Dan sesuai dengan perintah dari Bos Kami, Mas Gerald silakan Mba dan mas-masnya keluar dari Cafe ini" Ujar Manajer tersebut yang membawa nama Gerald yang membuat Kania dan yang lainnya terkejut sekali karena ternyata Cafe ini milik Gerald. Tentu saja Kania saat ini sangat malu sekali. Karena sudah kepalang malu. Dia pun langsung pergi dari Cafe. Dan saat semuanya sudah kembali normal. Saat ini Bimo dan Nanda pun tertawa dengan ngakak. Mereka berdua tentunya sangat ngakak dengan ekspresi terakhir dari Kania tadi sebelum ia meninggalkan Cafe ini. Mereka masih mengingat dan juga membicarakan ekspresi yang kocak. Antara marah tapi juga ada malunya.
"Sumpah gua masih ngakak anjir sama ekspresi dari cewek itu tadi. Gila banget dah bikin semua orang ngakak anjir" ujar Bimo yang disetujui oleh Nanda tersebut.
"Ini Cafe seriusan punyanya Gerald he?" tanya Ayu yang masih fokus dengan kata manajer tadi dan ia pun sama sekali tidak menyangka jika Cafe ini milik Gerald.
"Iyap punyanya Gerald ini mah. Ya wajar aja kalo tadi pak satpam sama manajernya nurut sama Gerald wkwkw. Lagian bisa-bisanya dah lo pada punya temen rese kayak gitu tuh. Bikin naik darah kelakuannya sumpah deh. Kek pengen napuk mulutnya gua tuh wkwkwk" ujar Nanda kepada mereka semua pada saat ini.
"Eh enak aja lo. Dia tuh bukan temen gua ya. Gila aja apa kita punya temen kayak dia. Cari perkara mulu kerjaanya dia tu ga tau malu deh pokoknya" ujar Lini.
"Lo tau ga sih gua sekarang lagi bayangin mukanya merah banget karena marah sekaligus malu. Terus pas di perjalanan balik pasti dia nggerutu mulu dah wkwkw yakin banget gua mah. Pasti dia bakalan marah-marah sendiri lah pokoknya. Lagian juga walaupun dia ditempat umum, ga seharusnya dia ga sopan kayak gitu deh. Rese emang anaknya suka ngajak gelud dah keliatan juga sih" ujar Bimo itu.
"Udah weh nanti lagi ngerumpi nya sekarang pada makan dulu kuyy guys. Abis makan kenyang baru deh kalian lanjut ngerumpi wkwkwk" ujar Milo itu dan saat ini mereka semua pun memutuskan untuk makan bersama disana karena saat ini keadaannya sudah tenang, tidak ada lagi pengganggu yang menganggu mereka.
Mereka pun makan dengan nikmat sembari saling mengobrol bersama agar mereka bisa saling mengakrabkan diri pada saat ini. Raisa sangat senang sekali karena ia melihat Lini dan Ayu bisa berbaur dan akrab dengan Gerald, Bimo dan Nanda ya walaupun Gerald memang tampak cuek dan juga dingin. But at least, Gerald menerima Lini dan Ayu itu disekitar mereka semua. Saat ini mereka makanan mwreka pun sudah habis. Dan mereka masih mengobrol. Setelah obrolan mereka usai, mereka semua puj memutuskan untuk pulang ke rumah karena memang hari yang sudah malam dan juga besok mereka harus sekolah. Mereka semua pun berpisah di parkiran Cafe tersebut dan saat ini mereka pun kembali ke rumah merka.