Jam 5 pagi, frans telah bangun dari tidur, rutinitas pagi yang selalu dia lakukan, dikenakan sepatu olahraganya, frans kemudian jogging di sekitar apartemennya.
Lingkungan sekeliling apartemen ini begitu asri, pahon-pohon besar tumbuh menjulang membuat sejuk kawasan itu disiang hari. Frans keliling jalan raya banjar sari menuju jalan raya slamet riyadi, kendaraan bermotor masih sepi, dilihatnya beberapa sepeda motor dengan muatan sayur melintas, pria tua penyapu jalanan sedang bekerja, frans menyapanya dengan lambaian tangan.
Frans berbelok ke kiri ke jalan perumahan warga, yang merupakan jalan pintas menuju apartemennya kembali, frans tersenyum ramah menyapa warga yang berpapasan di tempat penjaja kue pagi, frans membeli 2 potong arem-arem isi daging ayam, dan 2 buah onde2 kacang hijau, dia beralih ke penjaja nasi liwet langganannya disebelah.
Frans kemudian duduk, dia pesan nasi liwet komplit dengan tambahan tempe bacem, frans memakan lahap nasi liwet dengan suguhan teh hangat, dia menyukai makanan khas solo ini, rasa gurih nasi dipadukan kuah santan lodeh membuat dia ketagihan. Sambil makan frans bercakap cakap ringan dengan bapak-bapak yang sedang makan juga disitu.
***
Frans menyalakan shower di apartemennya, dia menyetel air hangat setelah dirasa pas dia kemudian mulai mandi, saat dia menyabuni penisnya, teringat kejadian semalam di mobil, dia teringat rina wanita cantik yang membuat dia tergila gila sekarang., frans tersenyum, tiba tiba rasa rindu pada rina menyergapnya, setelah mandi dia mengenakan kimono mandinya, kemudian membaca koran pagi di ruang tamu di kamar apartemennya, dia lalu membuka bungkusan yang dia beli di penjaja kue tadi, frans lalu memesan kopi pada room service, karena kebetulan apartemen ini menjadi satu dengan hotel
Apartemen frans seluas 80 m2, ada dua kamar di apartemen itu, apartemen itu juga memiliki ruang tamu dengan televisi layar datar yang menempel didinding, di sudut ruangan ada meja kerja, sedangkan kamar mandi ada di setiap kamar , room service lalu datang mengantar kopi s**u pesanan frans.
Frans menyalakan televisi, sambil menyantap kue jajanan pasar yang dia beli, dibacanya koran pagi yang tadi dia ambil dari lobby, dilihatnya jam dinding sudah pukul 8 pagi, dia lalu mengambil hpnya, dan memeriksa jadwalnya hari itu, ada chat dari anaknya denny yang mengabarkan istrinya sedang hamil, dia melihat gambar yang dikirim denny, foto denny menunjukkan perut istrinya yang orang bule, frans tersenyum, dibalasnya chat denny. Dia cari juga apa ada chat dari chris anaknya yang lain, ternyata gak ada, chat terakhir dengan anaknya itu terjadi dua minggu lalu, anaknya itu berbeda dengan saudaranya, dia lebih tertutup dan selalu sibuk dengan dunianya sendiri, tersirat perasaan kuatir pada anaknya akan jadi bujang lapuk.
setalah makanannya habis, frans pergi ke kamar dan berbaring membuka hpnya, Lalu dia menuju ke chatnya dengan rina, dibacanya riwayat chatnya dengan rina, tersenyum senyum frans bagai pemuda yang sedang puber. Tiba tiba dia ingin chat rina, frans ingin mengajak bidadari pujaannya itu jalan2, tapi dia teringat kata2 rina semalam, ternyata rina perempuan yang menjaga dirinya dengan baik,” percuma ku ajak jalan2 tetap juga kentang nanti” batin frans geli.
Tiba-tiba dia merasa sangat malas hari ini, di telponnya sekretaris pribadinya, bahwa dia akan masuk kantor setelah makan siang, dia menyuruh sekretarisnya merubah lokasi meeting dengan salah satu koleganya di apartemennya nanti jam 10. Frans teringat janjinya pada rina, bergegas dia mencari satu nama di kontaknya, baru saja dia ingin nelpon, frans kemudian mengurungkan niatnya, masih terlalu pagi ternyata hehe, semangat sekali rasanya frans ingin segera menuntaskan urusan andi yang dia janjikan dilemparkan hpnya ke samping.
Frans tersenyum senyum sendiri, tingkahnya seperti pemuda yang sedang mabuk asmara, hatinya berbunga bunga, lalu frans berdiri, berjalan mendekati jendela, di kolam renang bawah, tampak olehnya beberapa orang sedang berenang, anak anak kecil bercanda berlarian.
Dering handphonenya berbunyi, frans melihat handphonenya diatas kasur, dengan malas dia mengambil dan seketika sumringah ketika sebuah nama tertera sebagai pemanggil, dilihatnya jam tangannya, jam 8.30, tumben nelpon, apa pak andi sudah berangkat kekantor, frans bersandar di pilar kasurnya, diangkatnya telpon itu.
***
Frans “halo”
Rina “halo pagi pak frans”
Frans “ pagi juga dek rina, kaget tumben bidadari nelpon saya hehe”
Rina “ apa pak frans sedang sibuk?”
Frans “gak sibuk, aku abis mandi, ada apa, jangan jangan kangen ya” frans tersenyum menggoda rina.
Rina “oh pak frans, mau siap siap ke kantor?”
Frans “ gak kok dek, aku rencana ke kantor siang, apa pak andi sudah berangkat?”
Rina “sekitar setengah jam lalu bang andi berangkat pak”
Frans “ohh gitu, ada apa dek, sepertinya ada yang penting”
Rina “ehhmm, ya pak, soal pembicaraan kita semalam”
Frans “ ohhh Cuma pembicaraanya saja, aku kira soal perbuatan kita semalam hehehe”
Rina “ ih pak frans apa sihh, genit banget ama istri orang”
Frans “hahaha, kan disuruh anggep istri sendiri, hehe baik, baik, gimana dek soal pembicaraan semalam”
Rina “eh ah eh, jadi bingung ngomongnya pak”
Frans “soal menikah ya”
Rina “ho oh”
Frans ‘itu sih gimana dek rina aja, aku ngikut aja”
Rina “ tp aku gak ngerti pak, aku sih belum ngomong ke bang andi soal itu, Cuma sebelum aku ngomong ke bang andi, aku..mksdku apakah pak frans bisa urus semuanya soal pernikahan kita”
Frans “kamu dah gak sabar ya dek mau malam pengantin hehe”
Rina “ihh pak frans aku serius, becanda mulu, aku ngambek nih”
Frans “ hehe, baiklah cantikku, nanti aku coba urus semua ya, besok aku kabarin”
Rina “ohh jadi lega rasanya pak”
Frans “ hehe tuh kan ngbet heheh”
Rina “auh ah, aku ngambek”
Frans “ kalo ngambek trus aku diapain”
Rina “aku gigit k****l bapak ntar”
Frans “hihihi kamu nakal ya ngomongnya”
Rina “ yee siap tuh yang ngajarin..”
Keduanya mengobrol panjang ditelepon, Cuma rasanya lebih tepat bermesraan di telepon, sampai 1 jam mereka bicara ditelepon, menumpahkan kerinduan yang tertahan di d**a. Telepon terputus saat pesawat telpon di ruang tamu berdering, frans lihat jam hampir jam 10, rupanya ini waktu dia menerima tamu kolega bisnisnya.
***
Setelah bertemu kliennya, pak frans kemudian ikut turun ke lobi, dia berangkat ke kantor, dalam perjalanan ke kantor pak frans berbincang dengan supirnya.
Frans : jo, kamu tahu orang yang bisa menikahkan secara siri gak?
Pujo : “punten pak, maksude bapak pripun”
Frans : “ itu loh penghulu yang bisa dipanggil untuk nikahin orang tapi secara tidak resmi”
Pujo: “oh maksud bapak itu toh”
Frans hanya memandang pujo, supirnya itu mencari jawaban bosnya melalui kaca tengah.
Frans “ ya itu, kamu bisa urus jo?”
Pujo paham maksud bosnya ini
Pujo “njihh pak, saya nanti telpon kawan saya, sepertinya dia lebih paham, nanti malam tak kabari pak”
Frans “ya secepatnya kabari saya” frans menjawab sambil asik memeriksa email masuk di hpnya.
Pujo “njih pak”
***
Malamnya saat pujo mengantarkan bosnya pulang, dia memberitahu bosnya semua beres, akan diatur oleh kawannya, tinggal teserah frans kapan tanggal yang diinginkan.