Episode sebelumnya
Andi membaca chat antara rina dan frans, dia merasa cemburu, namun juga h***y sendiri, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, apa yang dilakukan istrinya saat makan siang dengan pak frans, kenapa ada kata kebablasan, dan mengapa pula rina merasa bersalah sebagai seorang istri, andi benar2 galau, dia jadi penasaran
Sejak pagi di kantor , andi tidak bisa konsentrasi, ingin rasanya dia langsung menginterogasi istrinya saat sarapan tadi pagi, namun karena ada rapat penting di kantor andi menunda niatnya itu. Andi tidak bisa konsentrasi saat rapat, bayangan bayangan yang dia coba reka terus memenuhi benaknya, hari ini terasa berjalan lambat bagi andi.
Malamnya
Setelah makan malam, andi kemudian mengajak bicara Rina,
Andi : “ bun ayah udah baca chat bunda dengan pak Frans Wenda”
Rina : “ohh, trus gimana menurut ayah”
Andi: “ kok bunda gak cerita kalau ngundang pak Frans Wenda saat ayah ke semarang”
Rina :” oh itu bukannya bunda gak mau cerita, kan ayah udah tidur, trus pagi2 udah berangkat”
Ditatapnya mata istrinya, andi tidak menemukan kebohongan atau alasan yang dibuat2.
Andi : “kan bunda bisa cerita pas ayah pulang”
Rina:” tuh kan ayah cemburu, gak asik ah”
Andi: “gak kok sayang, ayah Cuma ingin bunda cerita sejujurnya apa yang terjadi, tanpa ada yang ditutupi”
Rina: “ ya deh, maaf ya yah, oke sekarang ayah mau denger cerita bunda?”
Andi “ ya dong”
Rina: “ gimana kalau Rina cerita sambil itu” Rina tersenyum nakal ke suaminya.
Hati andi berdebar, rasa gelisah dan kesal, kemudian berganti menjadi berdebar2, rina bagaikan hidangan lezat saat itu.
Andi : “ sambil itu apaan sih”
Rina : “ayuk ikut bunda”
Rina menarik tangan suaminya ke kamar, disuruhnya suaminya itu berbaring, lalu kemudian Rina melepaskan celana pendek juga celana dalam suaminya.
Rina : "bunda akan cerita siang itu sambil ngocokin burung ayah hihihi, ayah suka gak”
rina menggengam p***s andi yang mulai mengeras.
Rina : "loh kok ayah udah berdiri sih, apa jangan2, denger bunda mau cerita jadi berdiri ya"
Andi hanya diam, agak malu rasanya hatinya, harusnya dia marah, ini malah ngaceng
Andi : ", “aah kamu kok jadi nakal bun”
andi sungguh merasa shock
Rina : “jadi gak mau?
Andi : “eh ya deh, masa gak mau, ayuk cerita”
Rina menjelma sebagai pawang sirkus malam ini, yang menguasai harimau wannabe seutuhnya.
Lalu kemudian Rina bercerita sambil mengocok p***s suaminya..
POV Rina
“Pak Frans Wenda datang kerumah siang itu, bunda ama dia janjian makan siang, daripada makan diluar, ya mendingan bunda yang masak aja, pak Frans Wenda minta bunda pakai daster yang ayah beliin tempo hari itu loh, trus sengaja bunda juga gak pake beha, tau gak p****g aku jadi keras loh yah.
Abis makan kita ngobrol di ruang tamu, bunda duduk disamping pak Frans Wenda, dia gak berhenti menatap pundak bunda yang terbuka yah, perlahan pak Frans Wenda mendekati bunda, rasanya hati bunda mau copot berdebar debar gak karuan, lalu pak Frans mencium lengan atas bunda, trus tiba tiba dia jilatin, bunda tambah deg-degan dan hanya bisa mejamkan mata, tanpa sadar bunda mendesah yah, rasanya geli nikmat, kulit bunda bersentuhan dengan bibir tebalnya, apalagi tangan pak Frans Wenda kan berbulu, rasanya gimana gitu”
Spoiler: Rina bersama frans
Andi hanya diam semakin dirasuki birahi mendengar cerita istrinya, palagi kocokan istrinya terasa begitu hebat, rina menaik- turunkan kepalannya mengocok kepala p***s andi.
“lalu pak frans mencium leher bunda, dia jilatin leher bunda, dia genggam jari bunda dia menatap bunda tajam, lalu jari bunda dia hisap dia bilang jari bunda sangat lentik dan indah, aduhhh rasanya gimana gitu 10 jari tangan bunda dia hisap.
Spoiler: Rina
Lidah pak frans menyusuri tangan bunda. lalu di angkat tangan bunda ke atas kepala, ternyata dia juga suka kaya ayah, dia jilatin ketiak bunda, bunda rasanya gak kuat gelinya dan ooh nikmat banget.
Lalu dia mencium bunda yah, ganas banget ciumannya, bunda jadi melayang, sampe2 air liur pak Frans Wenda banyak banget netes dari sela bibir bunda, trus pak Frans Wenda minta bunda menerima ludahnya, bunda juga gak tau, bunda kaya kena hpnotis bunda hanya membuka mulut, dan pak Frans Wenda meludahi mulut bunda yah, bunda malah telen habis liur pak frans.
Abis itu lidah bunda dia hisap, trus pak Frans Wenda suruh bunda ludahi mulut dia gantian, kesannya jijik yah, anehnya kok bunda pasrah aja malah bunda menyukai keliaran itu, ada sensasi liar membara di d**a bunda.
Pak Frans Wenda mencekik leher bunda, dia menatap tajam bunda, bunda hanya menatap dia dengan pasrah, ntahlah seolah-olah dia lah pemilik bunda, oohhh sampai sekarang bunda masih berdebar kalo ingat tatapan mata pak frans.
Tapi hihihi, ada yang lucu loh yah, tiba2 dia bisik ke telinga bunda, dek aku pengen nyusu kaya bayi, bunda terkikik geli, bunda elus rambutnya, lalu pak Frans Wenda kemudian tiduran di paha bunda, bunda buka daster bunda, lalu bunda pegang buah d**a bunda, dan bunda arahkan p****g bunda yang pink ini ke mulut pak Frans Wenda, ohh dia langsung hisap kencang..”
Spoiler: Rina menyusui frans
Andi tambah blingsatan, dia merasakan spermanya sudah ingin berhamburan keluar, tangan halus istrinya begitu cepat mengocok penisnya, dia mencoba bertahan.
“Trus bunda gak tahan banget, v****a bunda udah banjir banget, lalu pak Frans Wenda bangun dan berjongkok dihadapan bunda, dia mencoba buka celana dalam bunda, gak sadar bunda malah mengangkat p****t bunda agar dia bisa gampang melepasin celana dalem bunda, trus dia melotot melihat v****a bunda, dia bilang v****a dek Rina sungguh indah, aku kaget sebenernya denger kata kata jorok itu, trus dia tau2 jilatin k******s bunda, dihisapnya k******s bunda, dikulum-kulumnya oosss ahhhh, bener bunda gak tahan yah.
dia lalu juga menggerakkan lidahnya keluar masuk liang bunda, ohhh bener2 terasa geli, nikmat rasanya, apalagi dia juga menjilati lubang p****t bunda, gak tahan bunda menggelinjang hebat yah, bunda menjambak rambutnya, dan bunda udah mau menjerit rasanya, tapitakut didenger orang, malu, tapi bunda gak tahan, bunda tutup mulut bunda yang rasanya pengen jerit, trus bunda gemeteran, tiba2 ada rasa luar biasa menyelimuti seluruh permukaaan leher hingga kepala bunda, bunda o*****e hebat..bunda tersengal-sengal.
Kemudian bunda sekilas liat, pak frans berusaha membuka celananya, mulutnya tetap mengulum v****a bunda, sepertinya dia mau berlanjut ke arah berikut, bunda sadar ohh, bunda tahan kepalanya yang masih menjilati v****a bunda, bunda berkata lirih sambil tersengal, pak gak boleh pak,,pliss jangan diterusin, aku istri orang, lalu pak Frans Wenda melihat kearah bunda.
Ternyata pak Frans Wenda pria gentlement loh yah dia menghentikan perbuatannya, bunda lalu buru2 memakai semuanya kembali, dia hanya memegang tangan bunda, maaf ya dek saya kebablasan dia menatap bunda dengan mesra banget, bunda juga hanya diam kayaknya dia lihat pipi bunda pasti merah, lalu pak Frans Wenda mengecup kening bunda, dia bilang gak akan berbuat lebih dari ini kalau bunda tidak mengijinkan, kembali bunda Cuma diam, setelah itu pak Frans Wenda pamit pulang, tapi kok bunda jadi refleks cium tangan dia seolah2 kaya suami, maaf ya yah, bunda ga sadar waktu itu.”
“Ahhhh crot...bund aku keluar ohhh” andi mengejang air maninya muncrat hingga menembak wajah Rina.
Rina kemudian mengelap s****a suaminya yang nempel di hidungnya. “ayah kok suka aku cerita kaya gitu” tanya Rina, “gak tau bund, ayah juga gak ngerti” jawab andi benar benar gak tau, harusnya sebagai suami dia marah mendengar lelaki lain berbuat kurang ajar pada istrinya, ini malah penisnya jadi ngaceng.
Setelah suasana calm down, andi bertanya pada istrinya tentang malam malam istrinya nelpon pak Frans Wenda, Rina hanya menjawab gak ada yang spesial, Cuma temenin pak Frans Wenda aja ngobrol..dan kemudian Rina meninggalkan suaminya tidur, andi hanya memandangi istrinya, dia tau istrinya tidak menceritakan dengan jujur saat video call dengan pak Frans Wenda, atau mungkin mereka hanya video call saja, tanpa melakukan video call seks?, segala macam pikiran berkecamuk di benak andi, dia juga bingung darimana Rina belajar sebinal itu mengocok penisnya, ya Tuhan...apa yang sedang kulakukan, batin andi menerawang hingga akhirnya dia terlelap. Namun satu hal yang andi tahu dengan pasti, Rina telah berubah total..