Cemburu berbalut birahi

1391 Kata
Episode sebelumnya Rina ternyata sudah berbalas chat dengan Frans tanpa diketahui suaminya, dan rina kemudian menantang andi suaminya, untuk membaca chat antara dirinya dan frans.. Andi melihat istrinya telah tidur pulas, dia kemudian bangkit dari ranjang, dia mencari hp istrinya, dipandangi hp yang sedang di genggamnya ini, dia galau, apa dia siap dengan semua yang akan dia baca?, darahnya berdesir, ada dorongan kuat untuk membacanya, ada suara lain di kepalanya yang mencegah, namun rasa penasarannya membuat dia kemudian membuka hp istrinya tersebut, dengan gemetar dia membuka aplikasi w******p, dia cari yang ingin dia temukan, ada beberapa chat disana, dia kemudian mengeser ke bawah, dilihatnya nama pak Frans Wenda dia lihat chat terakhir . “iih nakal...ya udah bentar ya..”, semakin berdebar andi, telunjuknya gemetaran membuka isi chat tersebut, Chat terakhir andi lihat kemarin malam jam 11, itu chat balasan dari istrinya “iih nakal...ya udah bentar ya..”, andi kemudian melihat chat diatasnya, ternyata voice note, andi melihat istrinya yang masih lelap terbaring, dicarinya headset, lalu kemudian pelan2 dia keluar kamar. Entah kenapa andi malah ke kamar mandi, dia duduk di toilet, dikenakan headsetnya. Dia menuju ke chat pak Frans Wenda terakhir sebelum Rina membalas. Frans Wenda : VN “dek sebentar aja” Rina : chat ““iih nakal...ya udah bentar ya..” Andi merasa penasaran, dia lalu mengeser geser terus layar hp Rina, hingga chat awal, ohh ternyata ini sehari sebelum Rina dijemput, gada yang terlalu menarik di baca andi, isinya hanya memberitahukan akan menjemput sesudah maghrib, Rina pun hanya membalas singkat dengan ya. Lalu andi menggeser ke bawah hingga dia menemukan apa yang dia ingin baca. Chat ini sekitar 6 hari lalu, andi terkejut mengetahui kalau ternyata Rina yang mulai chat pertama, karena dia lihat jarak chat saat itu dengan sebelumnya berkisar cukup jauh. Jam 9 pagi seminggu lalu Rina : chat “selamat pagi pak Frans Wenda, maaf kalau saya menganggu” Frans Wenda: chat “ohh dek Rina, tumben nih chat pagi2 ada apa gerangan, maaf baru bales, tadi rapat dulu” Andi memeriksa waktu yang tertera, jarak antara chat itu sekitar 1 jam, andi ingat saat Rina chat pertama itu, pak Frans Wenda dan staf termasuk andi sedang rapat pagi, “berarti pak Frans Wenda bales chat saat rapat selesai” batin andi, kemudian dia terus membaca kelanjutannya. Rina : “eh maaf ya pak jadi ganggu, ya udah nanti lanjut lagi pak, selamat kerja pak” Frans Wenda : “lanjut lagi?..hehehe, ya udah nanti saya chat dek Rina nanti ya, makasih udah chat saya” Tak ada kelanjutan lagi setelah itu, dibawahnya chat dimulai dari pak Frans Wenda sekitar jam 9 malamnya Frans Wenda :” selamat malam dek Rina, apakah sudah tidur?” Rina :” belum pak, lagi nonton televisi” Andi check jamnya ternyata hanya satu menit Rina membalas chat tersebut, apakah Rina sedang menunggu chat pak Frans Wenda, melihat begitu cepat balasannya. Andi lalu melanjutkan membacanya Spoiler: Rina sedang chat dengan frans Frans Wenda ; “ ohh, apa ada acara yang menarik, sampai belum tidur” Rina : “ gak ada pak, kan lagi nunggu katanya pak Frans Wenda mau chat” Frans Wenda : “hahaha, yang bener dek, jadi tersanjung saya, omong omong , pak andi sudah tidur?” Rina : “sudah pak, bang andi tadi langsung tidur, katanya besok pagi pagi musti ke kantor semarang” Frans Wenda : “ oh ya, emang tadi perwakilan semarang ada urusan dikit jadi pak andi yang berwenang yang berangkat kesana” Rina: “ohh gitu pak, ya katanya besok musti berangkat pagi biar sampe tempat rapat gak telat” Frans Wenda :” ya soalnya ada dirjen lagi kunjungan ke semarang, dan kebetulan rapatnya membahas wilayah kerja pak andi, rencananya rapatnya jam 9 pagi, mungkin sore juga pak andi sudah balik” Rina :”ya pak, tadi dia juga cerita kaya gitu” Frans Wenda :” dek Rina gak terganggu kan, saya gak enaak, malam malam chat sama istri orang” Rina :” gak apa apa kok pak, anggap aja istri sendiri..(dengan emoticon malu2) Frans Wenda :” hah, heheh serius nih dek hehe, bisa aja dek Rina ini” Rina : “band serius kan udah bubar pak,(dengan emoticon ketawa lebar2)” Frans Wenda :” ha ha ha” Frans Wenda :” dek Rina gimana kalau kita makan siang besok” Rina : “ oke pak” Dengg..secepat itu Rina bilang oke Frans Wenda : “besok saya kirim supir ya” Rina : “gimana kalau pak Frans Wenda makan siang dirumah saya aja, nanti saya masakin yang enak deh” Frans Wenda : “ohh ya masakan dek Rina emang gak ada yang ngalahin, ide bagus kaya gitu ya, baik besok siang saya akan kerumah, tapi..” Rina : “tapi apa pak..” Frans Wenda : “dek Rina pake daster kaya tempo hari ya..” Rina : “loh kok pake daster sih, ada ada aja pak Frans Wenda deh” Frans Wenda : “loh katanya tadi anggap istri sendiri heheeh, kan ceritanya makan dirumah masakan istri hhehehe” Rina : “iih pak Frans Wenda bisa aja, ya deh..Rina tunggu besok ya, bye Rina tidur dulu ya..” Chat tanggal tersebut berakhir sekitar jam 11 malam, andi terhenyak membaca chat itu, Rina gak pernah cerita kalau pak Frans Wenda datang saat itu, andi ingat saat itu dia berangkat sekitar jam setengah 7 pagi, dan dia yakin kalau Rina tak pernah cerita pak Frans Wenda akan makan siang di rumah. Daster?? Daster yang mana, andi mencoba mengingat, dan menemukan gambaran daster dimemori otaknya, daster bertali kecil dipundak yang dia beli di mall tempo hari. Wow..andi kemudian semakin penasaran membaca kelanjutan chat itu Tanggal besoknya tak ada yg istimewa, hanya chat dari pak Frans Wenda yang mengatakan lagi otw, dan balasan Rina hanya singkat ok, tak ada lagi chat, andi ingat dua hari sejak dia kesemarang pak Frans Wenda yang gantian ke semarang menemui pak dirjen, kabarnya pak Frans Wenda juga langsung ke jakarta, sampai 2 hari pak Frans Wenda dinas ke jakarta. Lalu andi melanjutkan baca, dia melihat tanggal chat berikutnya, dua hari lalu, sebelum chat terakhir Rina Frans Wenda : Voice Note ‘"dek Rina sedang apa?” jam 9 malam 2 hari lalu Rina : chat “ maaf pak, baru baca” jam 10 malam (gap 1 jam) Frans Wenda : Voice Note “dek Rina marah karena kemaren itu?” Rina : “gak kok pak, emang bener saya baru baca, tadi abis layanin suami dulu” Apa? Andi ingat hari itu dia dan istrinya bersetubuh, dia heran kok istrinya berani tanpa malu cerita2 kaya gitu dengan laki2 lain. Frans Wenda : “ohh jadi gemeteran nih bacanya dek, apa jangan2 dek Rina masih telanjang ya hihihi” Rina : “ ihh, kok pak Frans Wenda tau sih..” Andi juga deg deg an membaca chat mereka, penisnya mengeras, dia mengocok ngocok penisnya membaca chat antara pak Frans Wenda dan istrinya. Frans Wenda : “aduhh tambah gemeteran nih dek” Rina : “ apanya yang gemeteran pak” sambil memberikan emoticon mikir Frans Wenda : “heheh mau tau aja deh, saya jadi inget kejadian makan siang itu dek, tubuh dek Rina harum banget mulus, jadi saya gak tahan, maaf ya dek tempo hari saat makan siang itu saya kebablasan” Rina : “ gak apa apa pak, yang udah ya sudah, saya juga terbawa suasana, tapi kan saya istri orang pak, saya merasa salah” What? Apa yang terjadi shitt, semakin mengeras p***s andi membayangkan. Frans Wenda : “tapi bolehkah sekarang kita video call dek” Rina : “video call pak? Mau ngapain ihh” Frans Wenda : Voice Note “ mau ulang yang makan siang itu dek, kan gak bersentuhan hehe cuman video call” Rina :” ah gak ah pak, nanti kalo bang andi bangun gimana” Frans Wenda : Voice Note “dek sebentar aja” Rina : “iih nakal...ya udah bentar ya..” Sampai pada chat penghabisan, ahhhh crott, andi menyemprotkan spermanya...ohhh.. "Apa yang dimaksud kebablasan, apa yang sebenarnya terjadi saat makan siang itu, apa..." beribu pertanyaan mengisi benak Andi, "ohh Tuhan kok aku malah horni disaat cemburu seperti ini" batin Andi bingung, dia memutuskan akan bertanya pada istrinya besok.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN