"Haah.. kak Dewa!" pekik Andini melihat Dewa yang masih memeluk Nesa dalam tidurnya. Andini langsung mendekat dan menguncangkan tubuh Nesa kencang. Merasa ada pergerakkan, segera Dewa terbangun. Ia semakin mengeratkan pelukkannya saat merasa Nesa menangis di dadanya. "Ngapain Lo?!" teriak Dewa. Ia mengusir Andini dengan satu tangan. "Kakak yang ngapain tidur sama cewek itu." Marah Andini yang memang menyukai Dewa sejak lama. Ia bahkan sudah menangis karena cemburu sejak tadi. Dewa segera duduk bersandar dengan masih Nesa di dekapannya.. "Bukan urusan Lo," ketusnya. Dewa meminta Radit membawa Andini keluar kamarnya sementara ia ingin menenangkan Nesa. "Kamu gak perlu takut, dia hanya adiknya Radit. Ia mungkin terkejut melihat kamu pertama kali," ucap Dewa. Ia mencium tangan Nesa yang t