"Kenapa, Ma ? Memang kenapa dengan Nesa?" tanya Rian panik. Ia sama seperti Reno, tidak begitu tahu Nesa disiksa. Ia fikir selama ini Rini hanya mengurung Nesa. Merasa tak ada jawaban Rian beringsut dari kasurnya. Ia mendatangi kamar Nesa. Tetapi tak ada tanda-tanda orang tinggal di sana. Tiba-tiba ia ingat pernah melihat mamanya membawa Nesa ke sebuah Vaviliun jika Nesa tak menurut, segera Rian ke Vaviliun tempat ia pernah melihat Nesa. Rian merasa terkejut melihat tempat tersebut, tempat tersebut lebih layak dianggap kandang kuda dari pada sebuah kamar. 'Seperti inikah selama ini tempat Nesa di kurung'? ucapnya dalam hati. Karena Rian hanya menemui Nesa saat ia ada di kamarnya yang kecil. "Ma.. Mama. Semua gak benar kan, Ma? Mama gak mungkin menghukum Nesa di tempat sejorok itu," geram