Ceklek …. Pintu terbuka dan seseorang berdiri di sana sambil bertanya, “Neng sudah bangun?” Yuni menyibak selimut dan mengamitnya di antara ketiak sambil berkata, "Atuhlah. Nggak usah datang-datang lagi kenapa? Kentang tau!” rungutnya sambil menatap pintu di mana sosok yang ia mimpikan itu berdiri sambil mengenakan sarung dan pakaian koko. “Bangun Sayang. Sudah mau subuh. Abah mau ajak sholat berjamaah katanya.” Yuni mengucek mata. Lalu kelopaaknyam mengerjap-ngerjap seolah tak percaya dengan apa yang baru saja di lihat dan dengarnya nyata. Gema tersenyum lembut seraya menghampiri sang istri, duduk di sisi ranjang dan mengusap kepalanya. Seketika itu juga Yuni menyadari kalau ia tidak sedang bermimpi. “Akang?” pekiknya heboh. “Iya ini Akang. Ayo bangun!” “Akang? Beneran ini Akang?