"Ayah! Ayo makan!" Tok tok tok …. “Kamu keluar dulu saja, Sayang. Biar Ello tidak curiga kalau Mas di sini.” “Tapi kamu gimana?” “Bantu Mas duduk saja.” Tania mengangguk lalu memapah pria itu duduk di tepian kasur. Wanita itu juga mengambilkan pakaian yang tadi terjatuh karena Dewa buru-buru menarik Tania ke atas pangkuannya. “Mas betulan bisa sendiri?” Dewa tersenyum meringis. “Kalau kamu di sini, nanti Mas malah tidak bisa melakukan apapun kecuali–” “Mas!” Dewa tertawa kecil sementara suara Ello semakin terdengar memanggil sang Ayah yang dikira ada di dalam kamarnya. “Nia keluar dulu ya, Mas. Ello pasti nyariin kamu.” Dewa mengangguk. Wanita itu kemudian keluar kamar dan menghampiri Ello yang terus berdiri di depan pintu kamar Dewa sambil menggedornya. “Sayang?” Ello menole