40- NEW YEAR KISS

1558 Kata

Reina menangkup wajah gue setelah gue menyambut kedatangannya dengan satu kalimat sederhana. Ia mengecup singkat lalu meloloskan diri dari bawah lengan kiri gue yang mengukungnya. Melangkah ke depan teko elektrik yang sudah mati otomatis, meneruskan apa yang sedang gue lakukan sebelumnya. “Kapan datang, humaira?” Gue menatap punggungnya lekat, bersandar di meja dapur yang multifungsi sebagai meja makan. “Kemarin, Mas. Sampai siang di sini,” jawab Reina. Mug berisi coklat hangat ia letakkan di atas meja. Tak hanya satu, namun dua. Gue menarik stackable chairs dari bawah meja, mempersilahkan Reina duduk baru kemudian gue menyusul duduk di sampingnya. “Kok ngga bilang aku?” “Kalau bilang pun Mas Rio kan baru bisa ke sini hari ini.” “Kenapa ngga ke Amsterdam aja?” “Soalnya Papa Gi,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN