Syariel merasa sangat puas memandang Veena mengerang dan mendesah memohon ampun di bawahnya. Pria yang menopang tubuh kekarnya hanya dengan satu tangan itu mengulas senyum penuh kepercayaan diri. Sesekali tertawa kecil, tawa kemenangan. Membuat model cantik yang digemari dan diidamkan banyak orang terkulai lemas tak berdaya karenanya menjadi sebuah prestasi yang begitu membanggakan untuk Syariel. Lebih dari sekadar kesenangan belaka. Apalagi mengingat betapa angkuh Emran padanya di kantor, pimpinan perusahaannya itu pastilah akan terkejut setengah mati bila tahu kelakuan sang istri bersamanya. "Bagaimana, Vee?" tanya Syariel, setengah berbisik di sebelah telinga si cantik tak berbusana. "Aku ... hampir ... mati!" Veena membalas dengan kalimat tersendat-sendat, mulutnya mangap menandaka