Aroma fentolin bercampur alkohol yang tercium jelas dari Veena sontak membuat Emran menyernyit. Rasa pahit dari jejak minuman mahal yang tertinggal mendorong Emran menjauh. "Berapa banyak alkohol yang kamu habiskan, Vee?!" desaknya bertanya. "Tidak banyak!" ungkap Veena, sayangnya ketahuan berbual. "Menurutmu aku akan percaya?" Dikarenakan frustasi dengan kondisinya yang terus mendapat penolakan dan pengkhianatan, usai bercinta bersama sang selingkuhan Veena melanjutkan kembali kegiatan berpesta alkoholnya hingga mabuk. Kebenaran tersebut memicu kemurkaan Emran. Bagaimana tidak, ini adalah kali pertama Emran menemukan Veena sendirian dalam kondisi setengah sadar. "Kemana si b******k itu? Kenapa dia menelantarkanmu sendirian seperti ini?!" sindir Emran dalam hati, menghardik pria simp