She Try It

1033 Kata
                Makan malam keluarga telah di tentukan tanggalnya, dan di hari yang sama mereka juga akan menentukan tanggal hari-hari besar Celine dan Al, seperti lamaran serta hari pernikahan mereka, tidak ada tunangan, sebab keluarga mereka berdua tidak menganut hal yang seperti itu, sebenarnya pernikahan mereka berdua akan di percepat kalau saja Celine tidak meminta waktu lebih lama untuk mempersiapkan pernikahan mereka dengan baik, walau itu perjodohan, tetap saja Celine tidak akan mengubur mimpinya untuk memiliki pernikahan yang telah ia impikan sejak kecil, ia ingin menikah dengan gaya nya sendiri, dekorasi dan lain-lain ia ingin urus sendiri untuk merayakan hari besar tersebut, dan untung saja Celine di beri kelonggaran akan hal itu.  Sejak tadi, Celine sudah bolak-balik ruang tamu dan juga kamar nya, tanggal acara makan malam keluarga mereka sisa menghitung hari, namun baju pesanan Celine untuk ia dan juga Al tak kunjung sampai juga, Celine bahkan harus sampai menelfon pihak ekspedisi untuk menanyakan kabar paket nya itu, seharusnya sudah sampai sejak tiga hari yang lalu, namun hingga hari itu paket nya tak kunjung di antar juga.                 “Kamu ada tamu yang mau datang dek atau apa? apa lagi nungguin Al? kalian ada janji mau ketemu hari ini?” Tanya Haru ketika mendapati Celine naik turun tangga sejak tadi.                 “Aah? Nggak, hari ini Mas Al ada operasi dadakan. Adek lagi nungguin paket nih pa.” Balas Celine, ia menengok sebentar ke arah luar namun ia tak melihat satu pun kurir ekspedisi datang, membawa paket nya. Padahal tadi pagi ia sudah di kabari bahwa sebelum siang akan di antarkan, dan sekarang sudah sore.                 “Nanti juga datang dek paket nya. Oh iya, ibu nyariin kamu tadi, papa baru ingat.” Ucap Haru.                 “Ibu di mana? Emang udah pulang?” Tanya Celine. Haru mengangguk. “ada di kamar, kamu kesana gih, nanti di omelin.” Ucap Haru. Celine mengangguk, kemudian gadis itu melangkahkan kaki nya berjalan menuju kamar orang tua nya, ia mengetuk pintu tiga kali, namun tidak ada jawaban dari wanita paruh baya itu, Celine pikir ibu nya sedang mandi, namun ketika ia membuka pintu, ia mendapati ibu nya sedang tertidur pulas, ia masih memakai setelan kerja nya, pasti ibu nya sangat lelah hingga tidur tanpa mengganti baju nya, karena tidak tega untuk membangunkan akhirnya Celine beranjak dari tempat itu, pelan-pelan menutup pintu agar ibu nya itu tidak terbangun.                 Celine kembali ke kamarnya, namun di saat yang sama ia mendengar nama nya di panggil dari bawah, Celine tahu pasti paketnya sudah datang. Ia lantas buru-buru berlari ke bawah, menghampiri kurir tersebut dengan senang hati.                 “Atas nama ibu Celine Elena.” Ucap Kurir tersebut, Celine menerima paket nya, ia tersenyum senang karena barang yang selama ini ia nantikan akhirnya berada di tangannya juga.                 “Terimakasih ya pak, maaf kalau saya nelfon terus soalnya udah lewat berapa hari dari estimasi kedatangannya tapi gak di anter juga, padahal biasanya tepat waktu. Sekali lagi terimakasih ya pak.” Balas Celine dengan senyum mengembang di wajah nya.                 “Beli apa itu dek?” Tanya Haru, sejak tadi ia penasaran barang apa yang di beli oleh Celine hingga membuat gadis itu terus mondar mandir dari kamarnya hanya untuk mengecek apakah paket nya sudah datang atau belum.                 “Ada deh, nanti papa liat aja, Celine mau istirahat dulu yaa, papa selamat nonton.” Ucap Celine sembari berlalu pergi. Dari atas Cena memandangi Celine, gadis itu akhir-akhir ini lebih sering berada di rumah, Celine sudah jarang keluar malam kecuali bersama Al, Cena ingin sekali mengatakan sesuatu hal kepada Celine, namun di satu sisi juga Cena takut, takut Celine marah atau tidak mewujudkan apa yang Cena mau. *****                 Al baru saja tiba di rumahnya, operasi dadakan sore tadi membuat Al harus tetap bekerja di hari libur seperti itu. Al melirik jam di pergelangan tangan kiri nya, sudah pukul sembilan malam dan sejak tadi ia belum membalas pesan dari Celine yang tadi sore ia terima. Al duduk di kursi kerja nya, membaca satu per satu pesan yang ia terima dari calon istrinya itu, kemudian tersenyum senang, kemudian matanya beralih ke atas meja sesuai dengan apa yang Celine katakan di pesannya.                 Bajunya udah sampai, langsung aku kirim ke rumah kamu. Kata ibu kamu dia simpen di atas meja dekat kasur kamu. Di pakai ya.                 Akhir-akhir ini Celine menunjukan sisi paling menyenangkan dari dirinya kepada Al, Al tidak tahu kenapa gadis itu tiba-tiba bersikap baik kepadanya, entah karena Celine ingin berterimakasih kepada Al karena telah menolongnya temp hari, atau memang karena Celine sudah berusaha menerima perjodohan mereka berdua, tapi hal tersebut memang menguntungkan Al, selain karena tidak usah capek-capek mendekatkan diri kepada gadis itu, justru ia malah semakin dekat dengan Celine akhir-akhir ini.                 Baru saja Al merebahkan dirinya di kasur, bersiap untuk istirahat, tiba-tiba terdengar notifikasi pesan dari ponselnya, ia kira Celine telah membalas pesannya, namun ternyata tidak, yang mengiriminya pesan malah Cena, gadis itu meminta bertemu di malam hari seperti ini. 08x-xxx-xxx-xxx                 Mas Ini Cena, Mas ada waktu malam ini? Cena mau ketemu, ada yang perlu Cena omongin sama Mas.                 Al mengerutkan keningnya, tepat setelah ia membaca pesan tersebut, sudah hampir pukul sepuluh malam, dan Cena meminta untuk bertemu, cukup aneh, kalau Celine yang minta seperti itu mungkin sudah biasa, namun kalau Cena yang meminta rasanya agak aneh, kata Celine, gadis itu bahkan hampir tidak keluar malam kecuali bersama orang tua mereka atau jika ada urusan-urusan tertentu. To : 08x-xxx-xxx-xxx                 Sudah malam Cena, sebaiknya kita bicara di rumah sakit saja nanti.                 Bukannya sombong atau apa, tapi sebagai orang yang sudah berstatus sebagai calon suami dari saudara Cena, akan aneh jika melihat Al dan Cena terus bersama, mungkin Celine tidak akan peduli, tapi biar bagaimana pun juga suka atau tidak suka Al akan tetap menjaga jarak dengan perempuan lain kecuali dengan Celine, orang-orang akan berpikir aneh ketika Cena dan Al keluar bersama di malam hari, apalagi tanpa tujuan yang jelas. 08x-xxx-xxx-xxx                 Sekali ini saja mas, ini penting. Balas Cena. Al memilih untuk tidak membalas pesan gadis itu, mungkin besok jika ia bertemu dengan Cena, ia akan memberi alasan agar gadis itu mengerti, lagi pula sudah tengah malam, Al juga sudah mulai kelelahan dan ingin segera tidur. Besok ia ada janji dengan beberapa rekan kerja nya untuk membahas mengenai urusan pekerjaan, Al tidak boleh terlambat datang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN