18. Gara-gara Kondangan

2530 Kata

“Nay ... udah, dong, nangisnya!” Ola melempar satu kotak tisu berukuran besar ke arahku. Tisu pertama sudah habis dan berakhir di tempat sampah. Malam ini aku ke rumah Ola tanpa memberi kabar. Untungnya, dia sedang ada di rumah. Meski belum menikah, Ola sudah tinggal di rumah sendiri sejak tahun lalu. Kalau sedang penat ngajar, aku biasanya datang ke rumahnya. “A-aku harus g-gimana, La?” tanyaku terbata. “Ya enggak tahu!” Ola menyahut emosi. “Kamu aja enggak cerita detail, gimana aku mau kasih saran?” “Kan aku udah bilang. Intinya, komunikasi antara aku dan Mas Iqbal enggak terjalin dengan baik. Dan aku enggak bisa hidup kaya gini terus. Tapi, aku masih sayang banget sama dia.” Ola mencebik pelan. “Inti dari segala inti adalah kamu masih sayang. Betul?” “Banget.” “YA UDAH!”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN