Tepat pukul 8 malam, Gio kedatangan tamu yang sejak tadi ditunggunya. Tamu itu hanya datang seorang diri dengan membawa banyak makanan untuk si empunya rumah.
Gio pikir Maminya akan ikut serta karena selalu bersama sang Papi. Ternyata wanita itu mulai menunjukkan sifat aslinya. Bersikap acuh pada anak tiri yang ingin disingkirkannya.
“Siapa yang mengurus mu di sini?” tanya Pak Alvin sembari menelisik ke seluruh ruangan.
“Ada Bibik yang datang setiap pagi untuk bersih-bersih, baju kotor aku laundry dan makan Restu yang akan mengurusnya,” jawab Gio.
“Papi pikir Siva dan Naura ikut tinggal di sini.”
“Mereka ada di rumah Siva. Lagipula gadis itu tidak mau tinggal satu rumah dengan Pria yang bukan mahramnya.”
“Mahram?” Pak Alvin tak mengerti karena dia sekarang berbeda keyakinan dengan pu
