35

1246 Kata
Rui meninggalkan Rigel kini tanpa menoleh lagi kebelakang. Apa yang sebenarnya terjadi pada Rigel, apa ia sudah lelah dengan semua ujian itu atau karena ia tak ingin bertarung dengan dirinya? Hanya Rigel yang tahu hal itu. Rigel sejak dulu memang sudah begitu peduli pada Rui, sejak Rui tinggal dan hidup bersama dengan keluarganya. Rui baginya sudah seperti adik sendiri yang sangat ia sayangi. Meskipun awalnya tidak begitu. Saat ini Rigel hanya bisa menunggu dengan pasrah, ia memang harus melakukan ini cepat atau lambat, ia ingin melihat Rui menang bagaimapun caranya. 13 tahun lalu ketika Rigel masih berusia lima tahun, keluarganya pindah ke Provinsi ke-16 kota Bamba. Beberapa minggu tinggal di baru, orangtuanya membawa seorang anak kecil yang memiliki usia tidak jauh dengannya. Orangtunya mengenal anak kecil bernama Rui itu sebagai saudara angkatnya, yang otomatis menjadi adiknya karena mereka hanya terpaut beberapa bulan dengan Rigel yang lebih tua. Mengetahui hal itu Rigel tak bisa menerima, ia tak ingin anak yang tak jelas masuk kekehidupan keluarganya. Bertahun-tahun Rui menjadi bagian keluarganya Rigel, membuat Rigel membeencinya, ia bahkan masih tak bisa mengerti kenapa orangtuanya membawa Rigel masuk kerumah mereka, dan dari mana Rui berasal. Rigel yang membenci Rui terus berusaha membuat hidup Rui tak tenang, menyakiti Rui baik fisik maupun mental, tapi Rui seakan tak peduli itu, ia berpikir bahwa Rigel adalah sosok kakak yang baik untuknya. Rigel sampai bingung harus melakukan apa untuk membuat Rui menyerah dan pergi dari keiudpan keluarganya. Kemudian ketika mereka menginjak usia remaja, sekitar 13 tahun, rumah keluarga Rigel kebakaran saat malam hari. Saat itu semua orang tengah tertidur, Rigel sadar saat api sudah melahap setengah rumahnya dan membuatnya terjebak. Pemadam kebakaran telat datang. Mengetahui bahwa Rigel masih berada di sana, Rui nekad menerobos masuk dan menolong Rui. Rigel berhasil keluar, tapi saat menolong Rigel wajah Rui sedikit tersambar api, yang membuat setengah wajahnya rusak dan kakinya tertimba pondasi rumah. Rui masuk rumah sakit dan menjalani perawatan intensif untuk pemulihan. Kakinya bisa sembuh beberapa bulan, tapi setengah wajahnya rusak, bahkan pendengaran telinga kirinya terganggu, kini hanya telinga kanan saja yang berfungsi normal seperti telinga-telinga lainnya. Mengetahui bahwa Rui begitu baik padanya, Rigel merasa sangat menyesal. Ia terllau jahat sebagai manusia, selalu menyakiti dan melukai Rui. Akhirnya ia sadar dan berusaha membuat hidup Rui berarti. Rigel siap melakukan apapun demi adiknya itu, saudara angkat yang sudah ia angkat saudara kandungnya sendiri, bahkan alasan kenapa orangtuanya membawa Rui sudah tak begitu penting lagi bagi Rigel. Rigel menyayangi Rui, dan rela melakukan apapun untuk Rui. Rigel ingin membuat Rui terlindungi dan merasa bahagia apapun caranya. Rigel dan Rui selalu bersama bahkan mereka memutuskan mengikuti ujian kelulusan bersama, dan untungnya mereka di masukkan di provinsi yang sama, asrama yang saja dan arena ujian yang sama. Namun, kebersamaan mereka harus hilang saat babak kedua mereka menemukan keberana bahwa mereka harus berebut satu bendera untuk bisa melaju kebabak selanjutnyaa. Rigel dan Rui masing-masing tak ingin menyerahkan bendera itu. Bukan untuk diri mereka sendiri, tapi untuk saudara mereka. Rui ikhlas jika bendera itu menjadi milik Rigel, begitu juga Rigel yang ikhlas jika Rui memilikinya. Akhirnya Rigel yang menyerah dan bertahan menunggu kepastian diskualifikasi. Rigel membiarkan Rui yang membawa bendera itu, ia lakukan itu demi menebus kesalahannya dulu yang sudah menyakiti hati Rui dan membuat Rui terluka, mungkin itu saat terakhirnya yang bisa ia lakukan untuk saudaranya itu. Lagipula Rigel sudah lelah terus bertarung bersama peserta lain, memang ia tak begitu banyak bertemu mereka, hanya ada beberapa dan itu sudah membuatnya repot. Ia mengikuti beladiri sejak kecil, tapi peserta ujian itu juga sangatr terlihat beladiri, jika ia tak bertahan dan salah langkah mungkin mati adalah kepastian. Rigel menunggu detik-detik sebelum dirinya dijemput oleh panitia, sudah 30 menit sejak kepergian Rui. Dan kini Rui dinyatakan lolos babak kedua, sedangkan ia harus menunggu 30 menit lagi sampai dinyatakan gagal dan harus kembali pulang kerumah. Tidak. Ia tahu apa sebenarnya yang akan terjadi setelah ia dinyatakan gagal, ia tak akan bisa kembali kerumah dengan keadaan hidup-hidup, menyerah dan mengundurkan diri dari ujian itu adalah satu pilihan salah yang berakita sangat fatal. Rigel tahu hal itu, erntah hukuman apa yang ia dapatkan. Jika benar harus terbuang di Tosla mungkin itu akhirnya, tapi jika ia mati keluarganya sangat bersyukur masih bisa melihat jasadnya kembali. Ia sudah mengatakan pada keluarganya bahwa tak perlu cemas jika seandainya ia tak kembali dalam keadaan hidup, merelakannya adalah pilihan yang tepat karena saat ini saja ia tak tahu apa yang akan terjadi padanya. Maka dari itu ia berharap adik angkatnya Rui bisa lolos ujian itu dan membuat keluarganya bahagia, Rui memang bukan anak kandung orangtuanya tapi Rui sudah bisa menggantikan Rigel sebagai anak terbaik kebanggaan orangtuanya. Hal itu sangat jelas, apalagi saat Rigel dulu menjadi anak nakal yang tak mau mendengarkan orangtua, Rui selalu bisa membuat orangtuanya tenang dan bahagia seolah mereka tak pernah merasa kehilangan. Sementara itu saat Rigel menunggu kepastian dari panitia dan juga menunggu jemputan, Rui sudah berjalan sejauh mungkin dari sana tempatnya bertemu dengan Rigel dan tempat saat Rigel menyerahkan bendera itu padanya. Rui tak tahu apa maksudnya dari Rigel, tapi yang pasti ia tahu bahwa Rigel begitu peduli padanya, meskipun mereka bukan satu keluarga yang sama. Rui dan Rigel hanya saudara angkat. Rui ingat, 13 tahun lalu saat kedua orangtuanya yang meninggal akibat kecelakaan kereta api, saat itu umurnya masih sangat belia, sekitar lima tahun. Ia tak memiliki siapapun untuk tempat mengeluh, ia kemudian memutuskan diri untuk pergi kepanti asuhan dan hidup di sana. Namun, niatnya belum tercapai orangtua Rigel yang mengaku teman orangtuanya mengadiopsi dirinya, membawanya pulang kerumah bersama mereka. Rui tak tahu bahwa mereka memiliki anak seusianya yang tak lain Rigel. Ia dan Rigel menjadi saudara angkat, tapi sejak kedatanganya Rigel memasang wajah tak terima dan berusaha membuatnya tak betah tinggal di sana. Rigel melakukan apapun agar ia pergi dan menjauh dari hidup keluarganya, tapi ia tak pernah pergi. Hingga beberapa tahun berlalu, rumah keluarga Rigel kebakaran dan Rui berusaha membantu Rigel untuk mengevakuasi diri. Sayangnya saat membantu itu ia terkena kobaran api dan terjatuhi bangunan rumah. Setengah wajah Rui rusak dan mengalami retak tulang kaki kiri, untuk beberapa bulan ia tak bisa bangkit berjalan. Namun, semenjak itu sifat Rigel terlihat berubah, Rigel menjadi baik dan semakin baik. Bahkan Rigel sudah menganggap dirinya sebagai kakak. Rui merasa dilindungi Rigel yang dewasa, tapi kini apa yang terjaid pada mereka membuat Rui sedih dan sakit hati. Kenapa merasa harus dipertemukan dibabak kedua? Padahal babak itu memperebutkan satu bendera untuk satu pemenang. Bahkan Rigel menyerahkan bendera itu dan memaksa Rui untuk pergi. Rigel dengan keras tak ingin Rui berada di sana setelah memberikan bendera biru itu, ia tahu alasannya, tapi ia tak ingin meninggalkan Rigel, Rigel adalah satu-satunya orang yang sangat ia sayangi setelah kedua orangtua angkatnya. “Sudah bawa pergi bendera itu, sebentar lagi akan malam. Cari tempat aman.” Rui ingat kata-kata itu, itu kalimat terakhir yang ia dengar dari Rigel, setelah itu ia pergi dan meninggalkan Rigel sendirian. Ia padahal ingin terus berada didekatr Rigel, tapi kakak angkatnya itu menolak dan terus menyuruhnya untuk pergi. Kini sudah hampir satru jam sejak ia menjauh dari Rigel, ia bahkan sudah lupa di mana lebat tempat ia dan Rigel bertemu karena sudah sangatr jauh. Ia tetap berharap bahwa Rigel akan baik-baik saja meskipun tidak mungkin, karena semua orang tahu apa yang akan terjadi pada peserta jika sudah dinyatakan gagal.  Kematian pasti sudah di depan mata mereka, semua orang tahu itu. Meskipun begitu Rui tetap ingin melihat Rigel lolos ujian itu dan kembali bersamanya menuju sebuah kemenangan bersaman nantinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN