Misteri

1862 Kata
Atlas membeku, semua hal yang baru dirinya baca di nivel tersebut benar-benar sangat mengejutkan baginya. Semua benar-benar hancur, bahkan musnah bak tanah rata di mana semua itu juga bisa di bilang berhasil karena jasanya yang juga menahan agar tidak ads peperangan pada kerajaan-kerajaan lain tentunya. Namun itu cukup membuat dirinya tidak habis pikir, kenapa bisa kehidupannya hanyalah sebuah kisah fiksi yang di buat juga oleh seorang manusia. “Bagaumana?” Kata Annete yang mencoba bertanya lerihal perasaannya. Oh itu jelas karena dirinya tidak bisa melontarkan perasaannya secara gamblang karena rasa terkejut sekaligus shocknya yang masih ia rasakan sampai detik ini. Atlas hanya menggeleng, mulutnya tidak menberinkomentar apapun sebagaimana ia benar-benr ingin berkomentar juga. Tapi sayang dirinya tidak mampu, sangat tidak mampu karena bagaimana pun itu semua sukit untuk di maklumi oleh seorang Atlas Helios. Annete mengangguk, paham dengan perasaan laki-laki yang tengah duduk di sebelahnya itu, “Aku mengerti,” Lanjutnya lagi sebari menggantungkan sedikit perkataannya. Kemudian ia bangkit, langkahnya menjauh dari Atlas. Berniat mengambilkan minum untuk laki-laki itu. Dan Atlas tidak ingin ambil pusing juga sebenarnya karena apapun ini dirinya tidak ingin berfikir lebih jauh atau demacamnya damapi pikirannya diri sendiri benar-benar tenang dan jernih juga tanpa memikirkan hal apapun. Iya tahu bahwa ini akan sulit juga sebenarnya untuk melakukan hal tersebut, tetapi sayang semua tidak bisa Atlas hadapi ini. Semua satu persatu orang yang berarti bagi Atlas meninggal, dan hanya menyisakan beberapa orang di sana. Itu cukup membuat jelas bukan mengapa Atlas bersikap seperti sekarang ini? Iya kalian pasti paham dengan perasaan sekarang ini. “Minumlah,” Suruh Annete sebari menyodorkan satu gelas air kepada laki-laki itu. Dan ya Atlas mendongak, menatap kedua bola mata Annete lalu tangannya meraih satu gelas air tersebut. Meminumnya, sampai habis tak tersisa dan setelah itu ia taruh gelas tersebut tepat di atas meja. “Merasa baik? Atau setidaknya tenang?” Ia kembali melempar pertanyaan kepada Atlas, dan alhasil Atlas pun akhirnya membuka suara setelah dirinya beberapa waktu terdiam akibat fakta yang mampu membuatnya sedikit terkejut. “Ya,” Kepalanya sedikit mengangguk mengiyakan, “Aku sedikit baik dan sedikit merasa tenang,” “Terima kasih,” Ucapnya sebari tersenyum kecil ke arah Atlas. Dan itu cukup membuat Annete menghela nafas lega dan sedikit tenang bahwa caranya berhasil. Todak ada bermaksud apa-apa juga sebenarnya, hanya saja dengan sesama manusia harus sali membantu juga bukan? Sekecil apapun itu bantuannya terkadang cukup berguna juga untuk orang lain, apakah itu benar? “Jadi apa rencanamu sekarang?” Tanya Annete lagi. Atlas diam sebentar, sedikit mengalihkan pandangannya beberapa detik namun kemudian kembali menatap lurus ke arah gafis tersebut. “Kembali ke duniaku, memperbaiki semuanya agar tidak ada yang mati bahkan tidak ada kekacuan yang parah di akademi bahkan di kerajaan timur,” “Apapun itu, aku tidak ingin kerjaan timur habis tak tersisa hanya karena orang-orang tamak yang sialan,” Annete diam, mencermati isi pikiran laki-laki dan perasaan Atlas juga tentunya. Nafasnya terlihat berhembus pelan, sedikit bingung untuk menjawab perkataan seperti apa kepada laki-laki yang tengah berada di sebelahnya sekarang ini. “Kau tahu cara untuk kembali?” “Itu masalahnya,” Atlas menghela nafas panjang. “Aku tidak tahu sama sekali,” Baiklah, itu sudah pasti. Dan juga sepertinya semua kejadian ini seperti halnya kejadian yang serba mendadak nuga bukan? Karena bagimana pun ini sangatlah di kuar nalar dan Annete mengakui hal tersebut. “Dan tentunya aku pun tidak tahu harus bersikap seperti apa,” Jawab Annete juga karena ia tidak tahu harus bersikap seperti apa dan menjawab seperti apa Akhirny mereka berdua terdiam, keheingan menyelimuti mereka berdua karena tidak tahu apa lagi yang harus di bahas oleh mereka berdua. Semuanya sibuk dengan pikiran mereka berdua masing-masing. Karena bagaimana pun Annete akan memberi wajtu dan membuarkan laki-laki tersebut menenangkan dirinya sensiri. Iya, memang seperti itu. Lantas dengan semua yang ada pun akhirnya Annete hanya diam saja nuga. Tapi entah kenapa mendadak sangat sekali, Annete sedikit berfikir, dengan kebidupan mereka yang mendadak bertukar begini apa itu ada sesuatu oesan yang tersembunyi? Mungkin memang ada, tapi apa? Annete benar-benar tidak tahu lagi jarus berfikir dan bersikap seperti apalagi karena hak ini memang sangat berat untuk di bahas juga ternyata. Memikirkan teorinya saja mamou membuat kepada gadis tersebut merasakan pening yang amat luar bisa. Alhasil Annete menghela nafas panjang, menatap ke arah Atlas yang masih sibuk membaca bovel yang ada di tangannya itu. Dengan perasaan yang sesikit ragu, gadis tersebut memanggilnya. “Atlas,” Iya, Annete akhirnya memberanikan diri untuk memanggil Atlas, mencoba menyuaralan apa yang di pikirkan gadis tersebut. Atlas menoleh, sedikit kendongak untuk menatap lurus kebarah Annete, Dirinya sesikit berdehem, entah kenapa tenggorokannya mendadak menjadi kering seperti ini dan itu cukuo tidak masuk akal juga sebenarnya. Sial! “Ada apa?” Jawabnya saat Annete bukannya melanjutkan malah diam saja seperti halnya patung, konyol! Gadis itu ada masalah apa sih sebenarnya? Di tambah Atlas juga sesikit bingung dengan semua tinnkah laku gadis tersebut. “Apa kau tidak punya pemikiran dengan sesuatu yang terjadi padanu?” Tanya Annete. “Maksudmu? Perihal tentang apa?” Annete menghela nafas panjang, sesikit ragu untuk mengucapkan hal ini kepada laki-laki ktu. “Ya tentunya tentang dirimu, tentang kau yang langsung berpindah tempat dengan dunia aslimy bahkan dunia Atlas sahabatku. Apa hal itu bukanlah hal yang sedikit ada kunci atau semacamnya gitu?” “Ya aku sih hanya menebak saja karena bagaimana pun semua yang terjadi itu pasti ada alasannya bukan? Sebagaimana kay memang tidaj tahuboasti alasan itu apa yang jelas sesuatu hal yang terjadi akan ada alasanny. Apakah aku benar?” Jelas Annete yang membuat Atlas diam dan sedikit berfikir. Tunggu, sebenarnya oenjelasan Annete juga masuk akal bukan? Karena ia oercaya semua itu selalu ada alasan dan Atlas tidak tahu apa itu alasannya. “Aku merasa semua seperti sudah di atur,” Celetuk Annete. “Kau tahu kalau Valerie mempunyai kekuatan hebat yang bisa membuka portal dimensi lain? Atau seperti halnya membuka portal tempat-tempat yang pernah ia kunjungi dan ia lihat?” Atlas menggeleng, hal tersebut juga cukup membuat Atlas sedikit terkejut, ya walaupun ia belum membaca beberapa bab juga sih di n****+ tersebut karena ia memang masih sedikit terkejut dengan fakta yang ada di mana ia sedang berada di dimensi lain. “Valerie tidak punya kekuatan sehebat itu, dan yang hanya mempunyai kekuatan itu hanyalah para peri yang jelas itu sudah musnah di jaman sekarang ini hanya karena peperangan yang terjadi beberapa abad yang lalu,” “Terlebih lagi hanya satu orang yang mempunyai kekuatan itu juga,” Atlas menggantungkan ucapannya pandangannya bertemu dengan pandangan Annete yang juga menatap lurus ke arahnya. “Professor Khalid!” Ucapnya secara bersamaan dan tentunya mereka berdua akhirnya paham kenapa kehidupan Atlas bisa tertukar, dan pastinya itu ada kekuatan campur tangan professor Khalid. “Ini Gila!” Celetuk Annete tidak percaya, ia mulai mengerti sekarang karena bagaimana pun semua ini benar-benar di kuar nalar. “Aku masih tidak paham kenapa professor Halid melakukan hal itu kepadamu? Terlebih kenapa harus Atlas? Maksduku ya aku tahu nama kalian berdua itu sama, hanya saja ini semua benar-benar di luar nalar sekali Atlas,” Kata Annete yang hampir setengah tidak oercaya juga karena bagaimana pun semua yang terjadi sukit di oahami sekaligus sukit di mengerti juga karena semuanya benar-benar sulit untuk di mengerti sial sial sial! . . . Aleka definisi cewek sempurna kalau kata orang-orang, udah pinter, cakep serba bisa, ramah banget siapa sih yang gak suka sama tuh cewek, bahkan Reno aja bucin banget sama Aleka. Ya walaupun memang belum pacaran tapi Aleka maka dari itu Linda bagaikan nyamuk jika mereka bertiga sedang bersama. Sampai pada akhirnya ada momen dimana Aleka menyadari bahwa Linda menyukai Reno, dan entah kenapa Aleka tiba-tiba saja berucap bahwa dirinya menyukai Nugra dan menjelaskan bahwa Nugra adalah tipenya banget. Namun Aleka tidak mengetahui bahwa apa yang ia ucapkan itu tanpa sengaja Nugra mendengarkan ucapan Aleka. Dengan Linda yang meyakinkan bahwa dia benar-benar tidak menyukai Reno dan Aleka boleh saja berpacaran dengan laki-laki itu, akan tetapi Aleka masih tetap dalam pendiriannya bahwa dia benar-benar menyukai Nugra dan itu membuat Linda frustasi, bagaimana tidak frustasi? Bagaimanapun Nugra ini bukan cowok yang sesempurna Reon, dan Linda yakin bahwa Aleka bohong pada dirinya. Entah kenapa disaat Linda melihat ekpresi wajah Aleka yang meyakinkan kalau dia menyukai Nugra itu membuat Linda bungkam, tetapi yang jelas benar atau tidaknya Linda tidak akan berpacaran dengan Reon. Setelah Aleka mengatakan kebohongan tersebut, ia tidak sadar dengan kehidupan lurusnya untuk kedepan. Dengan ucapan yang ia buat tanpa berfikir entah kenapa Aleka selalu tidak sengaja beruurusan dengan Nugra yang super duper cuek, dan Aleka memaklumi itu karena ia tahu bahwa teman sekelasnya ini benar-benar terkenal dengan sikap nolepnya sekaligus sikap dinginnya dikalangan semua orang. Akan tetapi Aleka baru menyadari bahwa sebenarnya Nugra tidak sejelek yang ia fikir, namun itu jelas tidak membuat ia menyukai Nugra beneran ya, Aleka hanya jujur akan hal tersebut. Sebagaimana Aleka kali ini menjaga jarak dengan Reon dan Reon sadar, itu membuat Reon bertanya-tanya. Nugra yang juga lagi-lagi memergoki mereka berdua entah kenapa sedikit kesal kali ini perasaannya. Sampai pada akhirny ada momen Aleka dan Nugra berduaan, membahas hal yang awal Aleka ucapkan Nugra memberi tahu bahwa ia mengetahui semuanya dan itu membuat Aleka terkejut. Lantas disaat Nugra tahu bahwa Aleka hanya berpura-pura suka dengannya, entah apa yang ada difikiran cowok itu Nugra memberikan bantuan kalau Nugra mau menjadi pacar bohongannya Aleka agar Linda percaya jika Aleka menyukai nya ditambah, ia juga bisa menjaga jarak dari Reon. Dan Nugra pun menyerahkan hubungan palsu ini kepada Aleka, entah bagaimana Nugra hanya mengikuti. Jika Aleka ingin putus ya Nugra mengiyakan. Disaat Aleka mendengar penawaran itu akhirnya ia memutuskan untuk menerimanya, karena menurutnya kebahagiaan Linda lebih penting saat ini. Sampai pada akhirnya Aleka mengumumkan kepada semua teman-temannya bahwa dia dan Nugra berpacaran dan itu jelas membuat semua orang tidak percaya, ditambah lagi Reno yang berniat untuk menembak Aleka, merasa tidak percaya dengan hubungan tersebut termasuk Linda pun. Dengan hubungan palsu seperti itu, banyak sekali gangguan dari Reno yang masih berusaha untuk mendapatkan Aleka dan Nugra yang menurutnya hubungan ini hanyalah kebohongan, ia tetap saja tidak suka dengan sikap Reno yang menurutnya lancang. Waktu dari ke waktu Reno masih melakukan hal tersebut dan itu membuat Nugra muak, sampai pada akhirnya dimana Aleka yang sadar bahwa ia benar-benar menyukai Nugra, laki-laki itu ingin menyelesaikan hubungan palsu tersebut. Dan jelas membuay Aleka terkejut, yang ia ingat dirinya lah disini yang mengontrol lelucon ini, tetapi ternyata tidak seperti yang ia harapkan. Aleka yang naif akhirnya mengiyakan permintaan Nugra, dan kembali mengubur perasaannya rapat. Reno? Jelas ia senang, caranya berhasil. Dia masih terus bersih keras mendekati Aleka, segimana ia sadar perasaan yang ia miliki untuk Reno sudah tidak ada disana. Dan ada waktu dimana Aleka berantem dikoridor dengan salah satu murid yang mengaku penggemar Reno, ia tidak terima dengan Aleka yang sok kecantikan itu, Aleka yang muak dengan sikap ke sok tahuannya karena dia bilang bahwa Aleka hanyalah cewek murahan dan hanya memanfaatkan Reno. Sampai pada akhirnya Aleka tanpa sengaja mengucapkan bahwa seseorang yang dia sukai adalah Nugra, dan ia menjelaskan mengapa ia putus dengan Nugra karena dirinya telah membuat satu kesalahan yang membuat Nugra marah. Nugra yang sedari tadi ada disitu melihat pertengkaran mereka terkejut mendengar pengakuan gadis itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN