“Kau siap Valerie?” Tanya Carlos dan itu membuat gadis tersebut mengangguk pelan seraya menarik nafas panjang.
Atlas masih menatap lurus Valerie, menemani gadis tersebut dengan cara berdiri di sampingnya.
Sedangkan Carlos langkah laki-laki itu sudah menjauh, bersama dengan Enola yang bertugas untuk menjaga sekitar di antara mereka semua.
Dan Yara tentunya berada bersama dengan Atlas dan Valerie, menemani gadis tersebut san mencoba menenangkannya agar pembukaan pintu protal ini berjalan dengan baik.
Saat ini mereka semu berada di pinggir hutan, dan tentunya sedikit aman juga karena tidak ada satu pun yang berlalu lalang atau bahkan melewati jalan setapak hutan yang dekat dengan akademi ini.
Atlas memegang pundak Valerie, mencobs mentranfer pikirannya kepada gadis tersebut, saat melihat Gua Lemurian.
Tentunya di bantu oleh Yara dan juga Yara membantu agar Atlas tidak merasakan kesakitan saat melihat pemikiran yang sebelumya ia lihat.
Oh! Dan juga kenapa Yara bisa membantu untuk mentranfer pikiran Atlas kepada Valerie karena itu bantuan dari Enola, lebih tepatnya juga Enola membantu dari jarak yang sedikit jauh di antara mereka bertiga.
“Kau masih bisa menjangkau Yara kan?” Tanya Carlos tanpa memandang ke arah Enola sedikit oun karena laki-laki itu sedang waspada agar tidak ada seorang pun yang melihat Valerie saat membuka portal atau menunjukan kekuatan hebatnya kepada orang lain, karena itu adalah ancaman besar juga bagi semua orang dam diri mereka semua.
Enola yang kuga sedang berfokus menganggukan kepalanya pelan, “Ya, kau tidak perlu khawatir. Fokuslah untuk menjaga kita semua,”
Carlos mengangguk paham, kedua mata tajamnya yang juga berfungsi sangat baik itu telah menatap semua sekeliling secara lamat-lamat dan baik.
Sedangkan Valerie, ia menarik nafas panjang. Kedua matanya sedikit sebentar ia pejamkan lalu kembali terbuka sebari jemarinya ia arahkan dengan berbagai bentuk lingkaran besar.
Dengan pikiran Atlas yang sudah ia terima akibat hasil pentrangersn yang di lakukan oleh Yara dan juga Enola secara bersama itu akhirnya Valerie bisa melihat itu dengan jelas, seperti halnya tadi malam.
Akhirnya dengan portal yang ia coba buka, dan sudah ia bentuk lingkaran di udara. Portal tersebut mengeluarkan sedikit cahaya terang di sana, dengan cepat Yara melakukan tugasnya. Mencoba menutupi cahaya yang menonjol akan tidak banyak orang setpat yang tahu perihal ini.
Gadis tersebut tersenyum, saat melihat bahwa apa yang di lakukannya ternyata berhasil, terlebih di dalam portal itu begitu oersis dengan apa yang ia lihat dari Atlas.
Valerie menoleh, menatap Atlas, Yara, Enola dan juga Carlos secara bergantian.
“Aku berhasil!” Ucap gadis itu semangat sehingga semua anak-anak ktu bersorak senang dan bergegas untuk masuk ke dalam portal tersebut.
“Aku yang masuk terlebih dahulu untuk memastikan,” Kata Atlas saat melihat Valerie yang baru saja berniat untuk masuk, dengan lengan yang ia sengaja tahan secara langsung.
Untuk berjaga-jaga bukan? Karena bagaimana pun Vion sudah menegaskan kepada kita semua terutama kepada dirinya bahwa hutan itu di penuhi beberapa hewan buas dan juga ada beberapa hewan mitos yang di kercaya bahwa mereka adalah legenda yang mempunyai kekuatan luar biasa di sana.
Maka dari itu, Atlas memilih untuk melakukannya terlebih dahulu.
Alhasil Valerie mengerti, langkahnya sedikit mundur dna memoersilahkan Atlas untuk masuk ke dalam portal.
Atlas mengangguk, melihat Valerie yang telah mengizinkannya. Langkahnya melaju, lalu dengan rasa yakin yang amat terdalam ia langsung masuk ke dalam portal secara hati-hati.
Saat kedua mata elangnya berjaga-jaga bahwa tempat yang mereka buat persinggahan sekaligus untuk datang adalah aman, akhirnya Atlas menganggukan kepalanya, membiarkan semuanya untuk masuk ke dalam portal dan memasuki ke kerajaan barat secara ilegal.
Sial! Ini sangat amat mengerikan dan menegangkan.
Setelah semua sudah masuk dan hanya Carlos yang terakhir, alhasik Valerie langsung menutup pintu portal dengan cepat. Agar ka bisa melakukan misi dengan oenuh rasa kehati-hatian.
Setelah selesai, mereka diam hanya berkumpul.
Dengan tudung hitam yang mereka gunakan membuat mereka seperti halnya para penyihir.
Konyol tapi memang itu yang harus mereka kenakan atas perintah Vion hanya untuk berjaga-jaga karena kedatangan mereka ke tempat kerajaan barat secara ilegal.
“Atlas, berjalanlah terlebih dahulu. Aku akan berjaga di belakang, biar para gadis di tengah,@ Celetuk Carlos dan itu kangsung di pahami Atlas.
Dan alhasil langkah Atlas melaju pelan. Sebari menjaga - jaga agar tidak ada yang menyerang ke arah mereka.
Sebenarnya yang mereka takuti bukanlah tin Kavior dan teman-temannya melainkan hewan-hewan buas dan juga heean-hewan penuh lehenda dan mitos yang di percaya kekuatannya sangat hebat.
Huh! Entahlah, semoga ini berjalan dengan baik karena bagaimana pun semua yang tengah terjadi tidak bisa di sesali juga sebenarnya karena bagaimana pun mereka sudah masuk ke dalam lingkaran bahaya ini, untuk pulang dan kembali ke akademi juga itu tidak mungkin karena bagaimana oun itu beresiko juga
Semakin siang dan semakin lama hutan akan di oenuhi oleh wrga setempat maka dari itu mau tidak mau mereka ahrus tetap menjalani ini, secara lapang d**a sekaligus penuh dengan rasa hati-hati juga sebenarnya.
Atlas dan Carlos berjaga, sedangkan Yara melihat sekitar, dengan indera yang ia gunakan hanya karena ia bisa merasakan naluri hewan atau semacambya.
Iya, mereka sudah memounyai tugas masing-masing juga, dan Yara jika ia merasakan kehadiran hewan atau semacamnya itu udah lasti Yara akan memberitahukan hal tersebut kepada mereka semua. Terutama kepada Carlos dan Atlas.
Tapi baru juga setengah jalan, Yara menberhentikan langkahnya. Dan itu di imuti oleh ke empat temannya sehingga Atlas langkahnya kangsung melangkah mendekat ke arah gadis tersebut, Carlos? Tentunya laki-laki itu berjaga-jaga sekaligus berwasoada juga karena bagaimana pun hanya Carlos yang bisa mengatasinya bukan?
“Kau merasakan apa?” Tanya Atlas.
Yara diam, menatap ke arah mereka secara bergantian. “Diam, kalian janga bergerak,” Celetuk ya lagi dengan rasa berhari-gati dan masih tetap merasakan kehadiran hewan yang berjalan ke arahnya.
“Aku tidak tahu ini hewan apa karena aku tidak bisa memastikannya dengan baik, maka dari itu berjaga-jaga lah,” Ingat Yara sebari sedikit melajukan langkahnya dan di inuti oleh Atlas.
Yara berdiri, tepatnya di hadapan semak-semak belukar nan lebat di sana. Karena bagaimana pun nalurnya mengatakan bahwa hewan tersebut berada dari sana. Iya itu benar.
Baiklah, ia sudah bisa meraskananya dengan jelas.
Hewan tersebut sudah bampir dekat. Dan itu fukup membuat Yara bersiap dan berjaga-jaga.
Lalu kemudian Yara sedikit menoleh ke arah Atlas, agar laki-laki itu berdiri tepat di sebelahnya untuk berjaga-jaga. Terlebih lagi kepada Carlos ia sudah menberi kode agar laki-laki tersebut sedikit mendekat kepada gadis berdua itu.
Oh! Sudah dekat. Yara bisa merasakan langkah hewan itu berjalan ke arah sini.
“Atlas, bersiaplah,” Suruh Yara. Dan Atlas mengangguk mengerti sehingga mereka menunjukan posisi kuda-kuda untuk siap-siap bahkan Atlas sudah memegang muat ledang yang ia bawa.
Ini benar-benar mengerikan memang.
Okay, sudah sangat dekat.
Satu…
Dua..
Tiga…
Dan
Empat…
“Atlas te- tunggu apa ini?@ Celetuk Yara saat yang keluar bukanlah hewan buas atau semacamnya.
Melainkan bayi serigala berwarna hitam dengan kedua mata yang unik.
yaitu berwarna merah terang dna juga ebrwarna biru laut.
Perbedaan kedua bola mata yang indah bukan?
Maka dari itu Atlas sedikit menjongkokan tubuhnha, mendekat pelan ke arah anak serigala itu.
Dengan wajah yang terlihat menggemaskan itu membuat Atlas menggendong tubuhnya.
“Demi tuhan! Ini terlihat menggemaskan!” Celetuk Valerie yang sudah mendekat ke arah Atlas sebari mencoba untuk menggendong hewan tersebut.
Begitu oun yang lainnya, mereka pun mendekat.
Mencoba menyentuh dan melihat hewan mungil itu dengan cara dekat.
Ya tuhan, itu benar-benar sangat menggemaskan.
Dan membuat Atlas merasa tidak tega untuk membuarkan serigala itu sendirian di sini.
“Aku akan membawanya,”
“Tunggu, apa?” Kata Enola saat mendengar ucapan Atls yang langsung menentukan tanpa ebrfikir terlebih dahulu atau semacamnya.
Sial! Kenapa mereka terlaku sembrono dan tidak berfikir panjang sama sekali sih? Bagaimana pun kita tidak tahu bukan bahwa heean itu mengancam atau semacamnya?
Karena jujur kita semua benar-benar tidak tahu hutan ini, lebih tepatnya terlalu buta untuk mebgetahui kondiri dan lokasi yang terjadi di hutan kerajaan barat.
Ini bukan wilayahnya dan bagaimana pun terlaku beresiko juga kalau membawa hewan dari tempat sebrang.
“Kenapa? Ada masalah?” Kata Atlas heran.
“Aku akan membawa hewan ini bersamka kita, apa itu masalah?”
“Oh itu tentu Atlas,” Enola memutar bola matanya jengah.
“Kau kenapa harus selalu bersikap sembrono sih?”
“Masalah karena apa? Karena kita semua takut akan terjadi sesuatu pada kita semu?” Tanya Atlas.
Laki-laki itu terkekeh pelan, “Tidak, aku pastikan tidak akan. Lihatlah,” Suruh Atlas sebari sedikit mengangkat tubuh mungil dan ringkih anak serigala tersebut.
“Kau merasa terancam dengan heean menggemaskan ini? Ya tuhan Enola kau terlaku berlebihan,”
Atlas kembali memeluk tubuh hewan mungil itu dengan penuh kasih, membelai dengan perasaan kasih sayang yang ia miliki sebari menyalurkan beberapa perasaan hangat kelada heean tersebut.
Dan terlihat anak serigala berwarna hitam itu menggeliat, terlihat senang bahwa ia di perlakukan seperti itu oleh Atlas.
“Ya Ampun! Sangat menggemaskan sekal-“
DUAR!
Ucapan Valerie terpotong, akubat suara ledakan entah dari mana, dan setelah itu dari arah belakang lebih tepatnya pada Carlos hewan buas yang bisa di bilang anjing hutan dengan dua kepala satu tubuh itu menyerang Atlas.
Semua terkejut, itu tentu jelas sangat mengejutkan saat melihat ada salah watu hewan legenda yang menyerang ke arah mereka sekarang ini, tidak lebih tepatnya ke arah Carlos.
Dan Carlos dengan cepat berbalik badan untuk menahan anjing besar yang sekitar tinggingnya itu dua kaki, iya benar-benar sangat besar dan dengan syukur Carlos masih mampu menahan hewan tersbut.
“Atlas!” Panggil Carlos. Seraya meminta bantuan pada laki-laki tersebut.
Sial ini serangan terlalu mendadak dan tidak terduga juga.
Iya ini kesalahan mereka semua yang terlalu sembrono dan tidak hati-hati sama sekali.
Lantas bagaimana?
Dengan Atlas menyuruh Yara untuk memegang Hewan itu membuat gadis itu menyetujuinya.
Namun sebelum membantu Carlos laki-laki tersebut bertanya
“Apa kau tidak bisa mengontrol atau memanipulatif pikiran hewan tersebut?”
Yara menggeleng, merasa tidak enak juga, bahkan dirinya juga sedikit bingung kenapa kekuatannya tidak menembus ke hewan-hewan yang berada di hutan kerajaan barat.
“Aku tidak bisa, aku benar-benar tidak bisa melacaknya sama sekali,” Jawabnya dengan penjelasan yang jelas dan padat dan itu cukup membuat Atlas terdiam dan memahami,
Mendengar Carlos memanggil namanya lagi membuat laki-laki itu langsung kenbali melangkahkan kakinya, tangannya ia ayunkan untuk mengontrol kekuatan di mana ia mampu mengintrol udara di sekitar mereka.
Tangannya berputar, dan juga kedua tangan itu membentuk beberapa bentuk yang entah dari mana ia bisa karena jujur Atlas seperti terdorong sendiri saat bisa memanggil kekuatannya tersendiri.
Itu hebat bukan, dengan kekuatan yang sudah ia lakukan ini alhasik semua pasir dan beberapa tanah kering di sini pun terseret oleh angin yang Atlas buat dan juga anjing dengan dua kepala itu sedikit memundurkan langkahnya karena terseret angin besar buatan Atlas.
Valerie, Yara dan Enola mendekat, salingn mendekat agar mereka tidak terbawa angin besar buatan laki-laki tersebut.
Karena itu benar- sangat besar sehingga baju dan tudung mereka berterbangan sembarang arah dan membuat kedua tangan mereka memgang erat tudung mereka.
“Aku tidak tahu bahwa Atlas akan mempunyai kekuatan hebat seperti ini,” Jata Yara yang jelas sahabatnya yang sudah tiga tahun bersamanya.
“Apa itu akan berlaku kepada Atlas asli?” Tanya Valerie kepada mereka berdua.
Enola dan Yara mengangguk, “Itu pasti,”