Kudengar kelasku akan kedatangan murid baru. Seorang laki-laki dengan dagu lancip dan model rambut seperti seorang aktor korea. Kabar itu cepat menjalar bak kebakaran hutan. Para siswi bahkan dibuat tak tenang,seakan mengharap kedatangan idola. Tak perlu lama untuk menunggu, wali kelas segera datang memasuki ruangan. Seperti dugaanku, di belakangnya ada sosok yang sedari tadi dibicarakan. Sorot matanya terlihat dingin, setengah terkatup, memandangi lantai tempatnya berjalan. Kurasa dia tak memiliki ketertarikan apa pun pada sekitar. Guru berpeci di sebelahnya melakukan perkenalan, “Hari ini kalian kedatangan teman baru. Dia pindah dari Tangerang.” Pemuda itu membuka mulutnya untuk berucap pelan, “Nama saya Rendi, tapi cukup panggil saja Ren.” Bermacam bisikan kecil tercipta detik itu j