Hari ini aku datang lebih pagi karena banyak sekali pekerjaan yang harus segera kuselesaikan. Pak Dipta memberi banyak deadline mendadak dan tidak mentolerir keterlambatan. Sebelum jam makan siang, semua yang dia minta harus sudah dikirim ke email-nya. Sudah aku bilang, Pak Dipta bisa tiba-tiba berubah menjadi bos tegaan yang terlihat menakutkan. Caranya menekankan setiap kalimat membuat kami para bawahannya tidak bisa berkata tidak. “Mbak Karin masih sibuk?” aku melirik pintu, dan kulihat Kiki menyembulkan kepalanya. “Sampai waktu istirahat tiba, jangan ganggu aku dulu, Ki. Semua laporan dikumpulin setelah istirahat makan siang aja. Bilang ke yang lain juga.” Kiki tampak mengangguk, lalu dia segera keluar. Aku berdiri sebentar untuk mengunci pintu agar tidak ada yang menginterupsi