Karena haid, Rebecca jadi tidak bisa bersenang-senang dengan suaminya disini. Bayangan bayi dalam gendongannya langsung sirna seketika. Setelah mandi tadi, Rebecca tidak berhenti menangis. Dia bahkan malu jika Rama mendekat karena wajahnya jelek. “Aku lagi gak pengen diliatin kamu, Mas. Sana kalau mau jalan-jalan. Aku mau puas-puasin diri dulu nangis.” “Jangan lebay, Becca. Datang bulan artinya kamu sehat.” “Tapi dedek bayinya gak jadi, terus aku sama Mas gak bisa main kuda-kudaan sambil liatin gunung Fuji. Huaaaaa….” Rebecca tidak bisa menahannya lagi. Dia bisa mendengar helaan napas berat Rama, yang menandakan pria itu pasti kesal karena ulahnya. Mood yang sedang down semakin membuat Rebecca sensitive, rasa kesal yang hanya tersalurkan oleh air mata, mengakibatkan suara tangisan mulai