Perlahan kedua mataku terbuka, menatap suasana tak asing dari pandangan. Aku mengedarkan pandangan, bibir tipis ini sedikit terbuka merasa terkejut mendapati tubuhku kembali pada tempat asalnya. Aku kembali kehutan, dan terduduk di dahan pohon tempat biasa aku singgah. "Kenapa aku kembali kemarin? Apa aku sudah terbebas dari Disaka?" Gumamku. Kembali mengingat kejadian yang begitu menguras banyak energi, membuat ku selemas ini. Rasanya untuk sekedar berdiri saja kakiku tak mampu. "Dia sangat mengerikan. Tuhan, apa aku akan kembali pada Disaka?" Kepalaku tersandar pada batang pohon besar, tatapanku kosong. Selalu berfikir kapan akan pulang? Kapan akan bertemu keluargaku? Kapan aku bisa tenang? Aku sungguh menunggu saat itu. Huh..... Helaan nafas panjang, mengukir betapa lelahnya ji