Belum sempat hatiku tenang, tangan Disaka yang nakal kembali mengelus pelan pinggangku. Terpaku diriku dibuatnya. "Disaka apa yang kau lakukan?" "Jika ku pikirkan kembali, aku adalah tuan mu." Ucapnya seraya menaikkan sebelah alisnya. "A-aku........" "Cium aku Zeema." Permintaan Disaka membuatku terkejut. Gleg..... Aku menelan salivaku sendiri, segera menggeleng namun Disaka memicingkan matanya. "Cium aku Zeema." Pintanya lagi, aku tetap menggeleng dengan tatapan memaku padanya. "Baik, lihat apa yang akan ku lakukan padamu. Disaka menekan sebuah tombol di sisi tempat duduknya, lalu sebuah penghalang menutupi kami menjadi pemisah antara kami dan kedua pria di kursi kemudi. Belum habis rasa kebingungan ku, Disaka membuka lebar-lebar pahaku sebelum pria ini menindih tubuhku dengan t