Keesokan harinya, kami masih senantiasa berpelukan di atas ranjang. Disaka yang masih bermain bersama mimpinya, dan diriku yang berkalut dengan pikiran. Seraya menepuk-nepuk punggung pria itu, aku berfikir mengenai ucapan kakek kemarin. Apa Disaka sudi membantu ku kembali, atau segalanya di luar pemikiran ku. Kurasakan tubuh besar ini menggeliat, perlahan wajah sayupnya menyengadah menatapku. "Good morning baby....." Sapanya dengan senyuman. "Pagi juga, bagaimana tidurnya?" Sahutku seraya tersenyum mengelus singkat pucuk kepala pria ini. Cup! "Itu, manis....." Ucapnya setelah memberikan ciuman singkat. Terdiam sejenak, aku menatap wajahnya. Membuat pria itu bertanya-tanya. "Kenapa? Aku berbuat salah semalam?" Tanyanya. "Tidak, hanya berfikir sejenak." Pria itu mengkerutkan kening