Kedua halis ku bertautan melihat betapa tenangnya pria ini, segera aku menghampirinya di atas sana. Terlihat pria ini sedikit terkejut mendapati diriku berada di belakangnya, seraya menatap ke kiri dan ke kanan melirik banyak pasang mata yang menatapnya membuat Disaka berfikir untuk berucap padaku. "Lengan mu merah." Ucapku, Disaka segera melihat ke arah tangannya yang memang ada bekas kemerahan di sana. Tak menghiraukan memar itu, Disaka kembali berjalan melewati ku. Pria itu menghampiri seseorang yang terlihat tengah menunggunya. "Tuan, anda yakin ingin berlatih di hutan belantara?" Disaka mengambil sebuah pistol di atas meja, seraya memperhatikan pistol itu. "Kau takut mati?" Tanyanya. Ku lihat wajah pria itu tersenyum kakuk, merasa tak yakin dengan keputusan tuannya. "Bukan sep