61. Hari Yang Sama Pahit

2016 Kata

Teriakan Nana didengar oleh Ibel, gadis kecil itu berlari ke arah neneknya. Tetapi, rupanya Nana sulit menjalin keramahan. Sontak Ibel terjatuh saat tangan Nana menolak disentuh, hal tersebut langsung membuat Xander naik darah. "Stop! Cukup aku," Xander langsung menggendong Ibel. "Jangan libatin Ibel ke masalah ini, aku yang salah! Semua ini memang kesalahan!" Dari akhir kalimat Xander itulah menuang rasa tidak percaya. Gisha mencoba untuk tetap kuat pada kenyataan itu. "Ibu, jangan marah dulu ya! Aku… Bisa jelasin ini kok sama Ibu." "Enggak perlu, Gisha!" jawab Nana sedikit menahan suaranya. Geram. Sebuah larangan datang lagi, Gisha tidak dapat mencegah Nana keluar dari ruang tengah. Tangan Xander langsung mencekal lengan, bahkan Gisha tidak dapat melihat ke mana Nana pergi karena dil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN