14 “Ayunda kaget saat tiba-tiba saja Bagas datang menemuinya ke kantornya. "Kamu nggak kerja? Kamu membolos?" Bagas mengangguk, lalu duduk di seberang meja Ayunda, menarik kursi lebih dekat lagi. "Aku ijin hanya ingin memastikan Kakak tidak melakukan tindakan konyol pada rumah peninggalan papa dan mama." Ayunda menghela napas dengan berat. "Nggak Gas, nggak akan." "Lalu kerja sama itu?" "Tetap lanjut." "Trus Kakak dapat dari mana untuk modal awal?" Ayunda tersenyum. "Alex yang urus semuanya." Bagas menggeleng pelan. "Kakak sadar nggak sih, itu jebakan, Kakak akan semakin terikat dan berhutang Budi padanya dan ujung-ujungnya dia menjerat Kakak." "Aku akan mencoba berjalan di sisi Alex, Gas, dia nggak maksa, kalo aku nggak cinta dia ya sudah." "Nggak segampang itu Kak, Kakak h