Katanya, Cinta Sungguh Bikin Lupa Semuanya

887 Kata

 “Balesin chat siapa sih?” “Tadi balesin chat Bunda. Katanya kalau pulang dia minta tolong sekaliin keluar komplek beliin pewangi ruangan di minimarket.” Aku mengucapkan kata ‘O’ sambil menganggukkan kepala. Melirik Gala yang masih sibuk dengan ponselnya. Memangnya, dia nggak bisa ya sedikit aja menghargai aku di sini. Waktunya juga kan nggak lama di Serpong, hanya beberapa hari, sebelum kami nanti pergi ke Bandung seperti apa yang ia katakan. Aku tidak muluk-muluk kok, Cuma meminta perhatian dia. Dan, apa-apaan sih, Wa, bisa jadi semenjijikkan ini soal Gala? Sejak kapan? Sejak kapan, Tuhan?! Argh! Benar-benar memuakkan. “Halo, Put. Lho, Danu nggak ngabarin kok. Di rumahnya kali. Coba aja cek kalau nomornya nggak aktif gitu biasanya dia tidur.” Mengepalkan kedua tangan di sisi tub

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN