Kai berjalan menghampiri Xella dengan wajah dibuat sesantai mungkin. Kedua tangannya masuk ke dalam saku celana pendek berwarna putih dengan atasan kemeja berwarna hitam. Ia berusaha mengenyahkan semua bayangan soal Xella di malam itu. “Kenapa berdiri di sini? Kenapa liat saya seperti itu? Kamu mulai terpesona sama saya?” Tanya Kai yang sudah berdiri di hadapan Xella. Pertanyaan Kai membuat suasana hati Xella yang tegang mendadak dongkol. Gadis itu memutar bola matanya lalu mendengkus sebal. “Bisa nggak sih kamu jangan terlalu geer? Jangan samakan saya dengan para fans kamu itu. Di mata saya, kamu tidak semempesona itu, Kai.” Kai berdesis sambil tersenyum mengejek. Kaki pria itu melangkah, berusaha mengikis jarak antara dirinya dengan Xella. Wajahnya dibuat lebih mendekat dengan gadis i