Setelah hening beberapa saat, Rosia nampak mengusap matanya yang entah karena menitikkan air mata atau karena hal lain. “Saya tidak kenal dengan Zoe. Mungkin kamu salah orang atau salah alamat untuk bertanya,” ucap wanita itu setenang mungkin. Mendapat tanggapan demikian, tentu saja Xella tidak akan tinggal diam. Perlahan, ia mengambil ponsel yang ada di dalam tas ranselnya. Jari jemarinya lincah mengusap ponsel layar datar itu, mencari sesuatu di dalam sana. Ketika mendapatkan apa yang dicari, akhirnya Xella menyerahkan dengan sopan ponsel tersebut. “Kalau saya punya bukti, apa saya masih dianggap salah alamat? Rosia menerima ponsel yang diberikan oleh Xella. Pandangan matanya tertuju pada foto yang sudah Xella tampilkan. Alamat panti serta foto Zoe bersama seorang wanita. Setelah cuk